Kompas TV internasional kompas dunia

Biden Sebut Pandemi Covid-19 Telah Berakhir, tapi WHO Berpikiran Lain

Kompas.tv - 19 September 2022, 11:42 WIB
biden-sebut-pandemi-covid-19-telah-berakhir-tapi-who-berpikiran-lain
Presiden AS Joe Biden. Biden menegaskan bahwa pandemi Covid-19 telah berakhir. (Sumber: Jonathan Hordle/Pool Photo via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden secara mengejutkan menyebut pandemi Covid-19 telah berakhir.

Biden mengungkapkan hal itu saat diwawancarai oleh CBS News pada program 60 Minute yang disiarkan, Minggu (18/9/2022).

Pandemi virus corona selama nyaris 3 tahun terakhir telah menyebabkan lebih dari 1 juta kematian di AS.

Selain itu, juga telah menyebabkan gangguan perekonomian baik di AS dan dunia.

Baca Juga: Runyam, Biden Tegaskan Pasukan AS Akan Membela Taiwan terhadap Invasi China

Namun, Biden meyakini wabah mematikan tersebut saat ini telah berakhir.

“Kami memang masih memiliki masalah dengan Covid. Masih banyak hal yang harus dilakukan, namun pandemi telah berakhir,” katanya dikutip dari Politico.

“Jika Anda menyadari, tidak ada lagi yang menggunakan masker. Semua orang tampaknya dalam kondisi yang cukup baik. Jadi saya pikir ini telah berubah,” sambungnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pada pekan lalu, bahwa angka kematian mingguan karena Covid-19 telah mencapai titik terendah pada pekan pertama September.


 

Meski begitu, WHO memiliki pandangan berbeda dengan Biden.

“Kami merasa belum sampai sana (pandemi Covid-19 berakhir), tetapi hasil akhirnya sudah terlihat,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebereyesus dilansir dari NBC News.

Penghitungan NBC News menunjukkan bahwa tingkat kematian Covid-19 di AS relatif datar.

Rata-rata terjadi lebih dari 500 sehari selama dua pekan terakhir.

Baca Juga: Joe Biden Bakal Gunakan “Si Buas” ke Pemakaman Ratu Elizabeth II, Apa Itu?

Selain menimbulkan banyak korban di AS, Covid-19 juga memukul perekonomian dan mengganggu sekolah bagi jutaan anak-anak AS.

Biro Riset Ekonomi Nasional melaporkan pada pekan lalu, bahwa Covid-19 terus mencekik pasokan tenaga kerja.

Diperkirakan bahwa Covid-19 telah mengurangi tenaga kerja AS sekitar setengah juta orang, sekitar 0,2 persen dari semua orang dewasa.

Pandemi juga sangat mengganggu rantai pasokan, yang menyebabkan kekurangan kronis barang-barang utama, inflasi, penutupan pabrik, peti kemas yang dibongkar dan dampak negatif lainnya pada kesejahteraan ekonomi suatu negara.



Sumber : Politico/NBC

BERITA LAINNYA



Close Ads x