Kompas TV internasional kompas dunia

Runyam, Biden Tegaskan Pasukan AS Akan Membela Taiwan terhadap Invasi China

Kompas.tv - 19 September 2022, 11:20 WIB
runyam-biden-tegaskan-pasukan-as-akan-membela-taiwan-terhadap-invasi-china
Joe Biden mengatakan pasukan AS akan membela Taiwan jika China mencoba menyerang. (Sumber: CBS News)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

BEIJING, KOMPAS.TV — Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pasukan AS akan membela Taiwan jika China mencoba menyerang pulau yang memiliki pemerintahan sendiri yang diklaim oleh Beijing sebagai bagian dari wilayahnya. 

Pernyataan Biden itu dipandang menambah tegas dukungan resmi Amerika Serikat untuk Taiwan.

Seperti dikutip Associated Press, Senin, (19/9/2022) dari CBS News dalam wawancara "60 Menit", Biden ditanya apakah "pasukan AS, pria dan wanita AS, akan membela Taiwan jika terjadi invasi China," Biden menjawab, "Ya."

Biden mengatakan pasukan AS akan merespons “jika pada kenyataannya, ada serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

CBS News melaporkan, Gedung Putih usai wawancara itu mengatakan kebijakan AS tentang Satu China tidak berubah.

Kebijakan itu mengatakan Washington ingin melihat status Taiwan diselesaikan secara damai tetapi tidak mengatakan apakah pasukan AS mungkin dikirim sebagai tanggapan atas serangan China.


 

Komentar Biden muncul di tengah meningkatnya ketegangan atas Taiwan menyusul upaya pemerintah Presiden China Xi Jinping untuk mengintimidasi pulau itu dengan menembakkan rudal ke laut dan menerbangkan jet tempur di dekatnya dan kunjungan ke Taipei oleh tokoh politik termasuk Ketua DPR AS Nancy Pelosi.

Baca Juga: AS Kian Galak ke China, Ancam Gempur Beijing dengan Sanksi Ekonomi jika Serang Taiwan

Biden dalam wawancara yang disiarkan Minggu, (19/9/2022) mengatakan pasukan AS akan merespons jika pada kenyataannya, ada serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.(Sumber: Antara)

Washington diwajibkan oleh undang-undang federal untuk memastikan bahwa Taiwan memiliki sarana untuk mempertahankan diri, tetapi tidak mengatakan apakah pasukan AS akan dikirim.

Amerika Serikat tidak memiliki hubungan formal dengan Taiwan tetapi tetap mempertahankan hubungan diplomatik informal.

Taiwan dan China berpisah pada tahun 1949 setelah perang saudara yang berakhir dengan Partai Komunis menguasai daratan.

Kedua pemerintah mengatakan mereka adalah satu negara tetapi berselisih yang berhak menjadi pemimpin nasional.

Beijing mengkritik kontak asing resmi dengan pemerintah terpilih Taiwan sebagai dorongan untuk menjadikan kemerdekaan de-factonya permanen, sebuah langkah yang menurut China akan mengarah pada perang.

Washington mengatakan tidak mendukung kemerdekaan formal untuk Taiwan, sikap yang diulangi Biden dalam wawancara yang disiarkan Minggu.

"Taiwan membuat penilaian sendiri tentang kemerdekaan mereka," kata presiden. "Kami tidak mendorong mereka untuk mandiri."

Pada bulan Mei, Biden mengatakan "ya" ketika ditanya pada konferensi pers di Tokyo apakah dia bersedia terlibat secara militer untuk membela Taiwan jika China menyerbu.



Sumber : Kompas TV/Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x