Kompas TV nasional politik

Demokrat ke PDIP: Jangan Reaktif, Kecuali Kalau Skenario Jahatnya Ketahuan

Kompas.tv - 19 September 2022, 09:47 WIB
demokrat-ke-pdip-jangan-reaktif-kecuali-kalau-skenario-jahatnya-ketahuan
Kepala Badan Komunikasi Strategi DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra di Menara Kompas, Jumat (24/6/2022). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS TV - Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra meminta kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto agar tak begitu reaktif terhadap pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ihwal adanya dugaan kecurangan pada Pilpres 2024 mendatang.  

Menurut dia, omongan SBY itu hanya sebuah peringatan kepada para elite politik agar melaksanakan pesta demokrasi nanti secara jujur, bersih dan adil. 

Baca Juga: SBY Bilang Ada Tanda Pemilu 2024 Tak Jujur dan Adil, Politikus PDIP: Bapak Hoaks Nasional

"Tidak perlu lah terlalu reaktif. Apalagi mengumbar hoaks dan fitnah. Kecuali, kalau memang merasa skenario jahatnya ketahuan," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Minggu (18/9/2022).

Ia menyebut, SBY hanya mengingatkan agar aspirasi masyarakat tidak boleh dihambat dan dijegal. 

"Pidato Pak SBY itu kan hanya mengingatkan agar aspirasi rakyat janganlah dihalang-halangi. Rakyat menginginkan lebih dari dua pasangan calon yang berlaga di 2024," ujar Herzaky.


 

Ia menambahkan, SBY menyampaikan itu sebagai bentuk cara yang demokratis agar tak menghalalkan segala cara dalam merebut kekuasaan di Pilpres 2024.

"Namanya Bapak bangsa, wajar saja kalau Beliau mengingatkan, agar para elite politik tidak berupaya mengamputasi harapan rakyat. Apalagi, dengan cara-cara yang tidak demokratis dan menyalahgunakan kekuasaan," kata Herzaky.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan seharusnya SBY menyampaikan pidato berdasarkan politik kebenaran bukannya didasarkan pada fitnah atau informasi tak tepat.

"Apa yang Pak SBY sampaikan, mendengar dan menyatakan ada tanda-tanda Pemilu 2024 tidak jujur. Sekiranya kenegarawanan beliau dikedepankan," katanya, dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas TV, Minggu.

Terkait tudingan SBY tentang akan adanya dua pasangan calon saja dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang, Hasto mengatakan para analis mengatakan sebaliknya.

Baca Juga: SBY Turun Gunung 2024, Aria Bima: Turun dari Gunung Mana? Pemilu 2009 Lebih Tidak Jujur Kata Publik

"Kemudian tiba-tiba Pak SBY sudah menghakimi bahwa sepertinya Presiden Jokowi melakukan pengaturan ada dua pasangan calon," ujarnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x