Kompas TV nasional peristiwa

Mengenang Rapat Ikada 77 Tahun Lalu, Ketika Pidato Bung Karno Seperti Sengatan Listrik

Kompas.tv - 19 September 2022, 06:58 WIB
mengenang-rapat-ikada-77-tahun-lalu-ketika-pidato-bung-karno-seperti-sengatan-listrik
Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno, dalam Rapat Ikada pada 19 September 1945. (Sumber: Arsip Kompas)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari ini 77 tahun lalu, tepat pada 19 September 1945, sekitar 300.000 orang berkumpul di Lapangan Ikada, kini dikenal sebagai Monas. Peristiwa yang dikenang dengan Rapat Ikada itu berlangsung kurang lebih sebulan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Menyitat Harian Kompas, 21 September 1979, Adam Malik menyebut Rapat Ikada sebagai genderang perang melawan tentara Belanda, untuk mempertahankan kemerdekaan.

Rapat itu dianggap telah membakar semangat rakyat Indonesia, sehingga perang melawan Belanda di berbagai wilayah Indonesia tak terhindarkan, termasuk Peristiwa 10 November di Surabaya.

Sementara menukil Harian Kompas, 20 September 1996, Lapangan Ikada saat itu digambarkan penuh lautan manusia dengan pakaian berbalut merah putih.

Awalnya, Rapat Ikada dijadwalkan berlangsung pada 17 September 1945, tepat satu bulan setelah kemerdekaan. Namun, karena ada ancaman dari tentara Jepang dan Sekutu, rapat diundur dua hari.

Baca Juga: Di atas Kapal USS Missouri Jepang Resmi Menyerah pada Sekutu, Indonesia Baru Merdeka

Soekarno Meninggalkan Sidang Kabinet

Ketika masyarakat berkumpul di Lapangan Ikada, momen itu bersamaan dengan sidang kabinet pertama RI. Menurut Harian Kompas yang terbit 18 September 1976, sidang itu diagendakan berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB tanpa jeda.

Di tengah persidangan, Soekarno menyatakan bakal menghadiri Rapat Ikada.

"Saudara-saudara menteri, dengarkan keputusan saya. Saya akan pergi ke Lapangan Ikada, untuk menenteramkan rakyat yang sudah berjam-jam menunggu," ujar Bung Karno.

"Saya tidak akan memaksa saudara-saudara untuk ikut saya. Siapa yang tidak mau, tinggal di rumah boleh, terserah kepada Saudara masing-masing," imbuhnya.

Sidang kabinet akhirnya purna pukul 15.00 WIB, Soekarno langsung menuju Lapangan Ikada. Kendati sudah menunggu sejak pagi, rakyat Jakarta dan sekitarnya masih berkumpul di sana.

Setiba di lokasi, ketika Soekarno naik ke podium, disambut gemuruh pekikan "merdeka."

"Kita sudah memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Proklamasi ini tetap kami pertahankan, sepatah pun tidak kami cabut," ujar Soekarno dalam pidatonya.

"Kami sudah menyusun suatu rancangan. Tunduklah pada rancangan kami. Tenang, tenteram, tetapi tetap siap sedia menerima perintah yang kami berikan," imbuh Bung Karno.

Walau hanya berpidato selama lima menit, ucapan Soekarno bak sengatan listrik, mengalirkan semangat juang ke seluruh penjuru negeri. Selepas rapat, terjadi banyak perlawanan rakyat Indonesia untuk mengusir para penjajah.

Baca Juga: Ketika Pena Parker Lebih Tajam dari Pedang, Mengakhiri Perang Dunia II Sampai Indonesia Merdeka


 



Sumber : Harian Kompas


BERITA LAINNYA



Close Ads x