Kompas TV internasional kompas dunia

Serba-serbi Pemakaman Elizabeth II, 3 Negara Ini Tak Boleh Melayat

Kompas.tv - 18 September 2022, 16:17 WIB
serba-serbi-pemakaman-elizabeth-ii-3-negara-ini-tak-boleh-melayat
Persemayaman Ratu Elizabeth II di Westminster, London. Anggota Parlemen Inggris mengamuk dan mengecam diundangnya China ke pemakaman Ratu Elizabeth, Senin (19/9/2022). (Sumber: Daniel Leal/Pool Photo via AP)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemakaman Ratu Elizabeth II akan segera dilangsungkan pada Senin (19/9/2022) di Kapel St. George di halaman Kastil Windsor.

Rencananya pemakaman ratu yang bertakhta selama 70 tahun tersebut akan dihadiri hingga 2.000 orang pada 11 pagi waktu setempat di Westminster.

Dalam pemakaman itu ternyata terdapat 3 negara yang dilarang untuk menghadiri perjalanan terakhir Elizabeth II. Negara itu disebut bermasalah dengan Inggris.

Baca Juga: Waduh! Anggota Parlemen Inggris Mengamuk, Kecam Diundangnya China ke Pemakaman Ratu Elizabeth II

Seperti dilaporkan dari Tribunnews.com, Minggu (18/9) para pemimpin dunia, perdana menteri, presiden, bangsawan, hingga tokoh penting dari kehidupan publik.

"Ini adalah acara internasional terbesar yang kami selenggarakan dalam beberapa dekade," kata sumber Whitehall.

Undangan untuk menghadiri pemakaman Elizabeth II dikirim selama akhir pekan kepada kepala negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Inggris.

Namun, sebanyak tiga negara ternyata tak diundang oleh Kerajaan Inggris untuk menghadiri pemakaman Elizabeth II.

Baca Juga: Teka-Teki Simbol Rahasia di Sepatu Meghan Markle saat Penghormatan Ratu Elizabeth II, Ini Jawabannya

Negara yang tak diundang adalah Rusia, Belarus, dan Myanmar. 

Undangan tak sampai ke para pemimpin negara beruang merah karena masifnya serangan ke Ukraina.

Padahal, Presiden Rusia Vladimir Putin merupakan pemimpin pertama yang mengucapkan selamat ke Charles III atas penobatannya dan belasungkawa atas meninggalnya Elizabeth II.

Undangan juga tak sampai ke Belarusia karena mendukung tetangganya dalam melakukan invasi. Selain itu Myanmar juga tak diundang karena militer merebut kekuasaan dalam kudeta tahun lalu.



Sumber : Kompas TV/Tribunnews

BERITA LAINNYA



Close Ads x