Kompas TV internasional kompas dunia

Biden Ancam Rusia jika Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina, Bakal Dibuat Lebih Hina Lagi

Kompas.tv - 17 September 2022, 15:56 WIB
biden-ancam-rusia-jika-gunakan-senjata-nuklir-di-ukraina-bakal-dibuat-lebih-hina-lagi
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Biden mengancam membuat Rusia menjadi lebih paria lagi jika menggunakan senjata nuklir di Ukraina. (Sumber: `AP Photo/Alex Brandon)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengancam Rusia jika menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

Ia berjanji bakal membuat AS menjadi negara yang lebih paria, atau rendah dan hina lagi dibandingkan sekarang.

Hal itu diungkapkannya saat diwawancara CBS News, Jumat (16/9/2022).

Saat itu, ia ditanya tentang apa yang ingin dikatakannya ke Presiden Rusia Vladimir Putin jika ia memutuskan menggunakan senjata nuklir atau kimia.

Baca Juga: Rusia Ancam AS, Sinyalkan Perang dengan Washington Bakal Terjadi jika Terus Pasok Rudal ke Ukraina

“Jangan. Anda akan membuat muka dari perang tak lagi sama sejak Piala Dunia II,” kata Biden, dikutip dari TASS.

Biden pun menegaskan bagaimana reaksi AS jika hal tersebut sampai terjadi.

“Anda pikir saya akan memberi tahu Anda jika tahu persis apa itu? Tentu saja, saya tak akan memberitahu Anda. Ini akan menjadi konsekuensi,” ujarnya.


“Mereka akan menjadi lebih paria lagi di dunia dibandingkan sebelumnya. Dan tergantung sejauh mana yang mereka lakukan, akan menentukan respons apa yang akan terjadi,” lanjutnya.

Bulan lalu, Kepala Departemen Nonproliferasi dan Kontrol Senjata Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Trofimov menolak tuduhan bahwa Rusia mengancam akan menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

Baca Juga: Ngeri! Ukraina Temukan Kuburan Massal di Kota Izium yang Pernah Diduduki Rusia, 440 Jasad Ditemukan

Menurut Trofimov, tuduhan tersebut sama sekali tak berdasar dan tidak dapat diterima.

Ia menegaskan bahwa hal itu sengaja didengungkan untuk mengintensifkan histeria anti-Rusia.

Trofimov menegaskan kembali bahwa Rusia secara hipotetis diizinkan menggunakan respons nuklir semata-mata untuk merespons agresi dengan penggunaan senjata pemusnah massal, atau agresi menggunakan senjata konvensional jika negara itu terancam.

Diplomat tersebut pun menambahkan bahwa tidak ada satu pun dari skenario hipotetis itu ada hubungannya dengan situasi Ukraina.

 



Sumber : TASS

BERITA LAINNYA



Close Ads x