Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Ngeri! Ukraina Temukan Kuburan Massal di Kota Izium yang Pernah Diduduki Rusia, 440 Jasad Ditemukan

Kompas.tv - 16 September 2022, 11:21 WIB
ngeri-ukraina-temukan-kuburan-massal-di-kota-izium-yang-pernah-diduduki-rusia-440-jasad-ditemukan
Ukraina mengungkapkan telah menemukan kuburan massal di Izium, kota yang sempat diduduki oleh Rusia. Sekitar 440 jasad ditemukan di lokasi tersebut. (Sumber: AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

IZIUM, KOMPAS.TV - Otoritas Ukraina melaporkan penemuan mengerikan berupa kuburan massal di kota Izium, yang sebelumnya diduduki Rusia. Penemuan itu terjadi setelah Ukraina berhasil merebut kembali kota tersebut.

Pada Kamis (15/9/2022), kepolisian setempat mengungkapkan, mereka menemukan lebih dari 440 jasad di kuburan massal tersebut.

Mereka juga menambahkan beberapa orang terbunuh karena penembakan dan serangan udara.

Baca Juga: Bertemu Xi Jinping, Putin Ternyata Sadar Keprihatinan China Atas Invasi Rusia ke Ukraina

Kepala Penyelidik Kepolisian Kharkiv, Serhiy Bolvinov, mengatakan investigasi forensik akan dilakukan terhadap seluruh jasad.

“Saya bisa katakan ini adalah salah satu situs kuburan massal terbesar di kota besar di area yang dibebaskan. 440 jasad dikubur dalam satu tempat,” kata Bolvinov dikutip dari South China Morning Post.

“Beberapa tewas karena tembakan artileri, sedangkan yang lainnya tewas karena serangan udara,” lanjutnya.


Baca Juga: Waduh, NATO Ternyata Diyakini Tak Siap jika Harus Perang dengan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pun menyalahkan Rusia atas kuburan massal tersebut.

Ia pun menghubungkan penemuan mengerikan itu dengan apa yang terjadi di Bucha, di mana juga ditemukan adanya kuburan massal, ketika Rusia berusaha merebut Kiev pada awal invasi.

Ukraina dan sekutu Barat-nya telah menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di sana.

Rusia sendiri berulang kali membantah telah menargetkan warga sipil dalam invasi mereka, atau melakukan kejahatan perang.



Sumber : South China Morning Post

BERITA LAINNYA



Close Ads x