Kompas TV nasional politik

Presiden Jokowi Diminta Turun Tangan Panggil KSAD Dudung yang Beri Perintah Kecam Effendi Simbolon

Kompas.tv - 14 September 2022, 19:53 WIB
presiden-jokowi-diminta-turun-tangan-panggil-ksad-dudung-yang-beri-perintah-kecam-effendi-simbolon
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman meminta prajurit TNI AD untuk menghentikan kemarahan di media sosial atas ucapan Anggota Komisi I DPR RI Effendy Simbolon., Rabu (14/9/2022). (Sumber: Tangkapan layar KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo diminta turun tangan memanggil KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman terkait perintah untuk menyikapi pernyataan Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon.

Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie menjelaskan Presiden Jokowi sebagai panglima tertinggi TNI dapat mempertanyakan maksud dari perintah Jenderal Dudung kepada para prajurit TNI AD.

Hal ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan wewenang atas jabatan Dudung Abdurachman sebagai KSAD. 

Baca Juga: Jenderal Dudung Arahkan Prajurit Protes Effendi Simbolon, Pengamat: KSAD Harus Bijak Tanggapi Kritik

"Ini yang jadi korban prajurit yang mengikuti perintah KSAD buat serangan seperti ini. Saya jadi bingung, program KSAD ini. Menurut saya penggunaan TNI itu bukan di KSAD, penggunaan TNI itu ada di presiden," ujar Connie saat dihubungi di program Kompas Petang KOMPAS TV, Rabu (14/9/2022).

Connie juga mempertanyakan sikap negarawan Dudung sebagai jenderal bintang empat. Sebab sebagai KSAD, Dudung pastinya tahu koridor hukum dan jalur untuk menindak atau memperlakukan pernyataan dari Effendi Simbolon.

Dudung, sambung Connie, bisa langsung datang melaporkan Effendy ke Mahkamah Kehormatan Dewan, tanpa harus memerintahkan prajuritnya untuk menyikapi pernyataan Effendy. 

"Apapaun itu kalau menyakiti siapapun, kita ini negara hukum, kita ada porsi sendiri. kalau ada yang melanggar kita bisa lapor ke POM TNI, di DPR kita bisa melapor ke MKD. Kenapa mesti menggunakan dan memerintahkan tentara, ini seperti tentara mengruduk sipil tanpa senjata," ujar Connie.

Baca Juga: Kadispenad: KSAD Menyadari Bahwa Pernyataan Effendi Simbolon tidak Mewakili Institusi DPR

"TNI itu satu komando tinggal Dudung sebagai KSAD merasa keberatan sampaikan ke MKD, sampaikan kepada Ketua DPR Puan Maharani keberatannya, bukan memerintahkan seperti ini," sambung Connie. 

Sebelumnya video Jenderal Dudung memerintahkan prajurit TNI AD mengecam pernyataan Effendi Simbolon viral di media sosial. 

Dalam video viral tersebut tampak Dudung melakukan video conference dengan jajarannya. Di sebelah Dudung, ada Wakil KSAD Letjen TNI Agus Subiyanto.

Baca Juga: Komisi I DPR Balas Tudingan KSAD Dudung: DPR Punya Hak Konstitusi Ajukan Pertanyaan!

Ia meminta jajarannya untuk tidak diam. Dudung juga menyinggung para perwira yang diam saja terhadap pernyataan Effendi membuat Effendi merasa benar.

"Pangkat dan jabatan itu Gusti Allah, Tuhan yang ngatur. Bukan siapapun ya, bukan siapapun. Jadi enggak usah takut kalau harga diri dan kehormatan diinjak-injak, kok kita diam saja gitu," ujar Dudung dalam video viral tersebut.

 


 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x