Kompas TV nasional peristiwa

Faldo Maldini soal Ketua Komisi di DPR Lobi Istana untuk Ferdy Sambo: Tuduhan Harus Disertai Bukti

Kompas.tv - 14 September 2022, 16:17 WIB
faldo-maldini-soal-ketua-komisi-di-dpr-lobi-istana-untuk-ferdy-sambo-tuduhan-harus-disertai-bukti
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini. Faldo angkat bicara soal pernyataan Kuasa Hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak yang menyebut Ferdy Sambo manfaatkan ketua komisi di DPR untuk lobi istana melalui Kemensetneg. (Sumber: Instagram/faldomaldini)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini angkat bicara soal pernyataan Kuasa Hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak yang menyebut Ferdy Sambo manfaatkan ketua komisi di DPR untuk lobi istana melalui Kemensetneg.

Menurut Faldo, kasus hukum harus tetap berjalan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku meski ada pihak yang melakukan lobi kepada kementeriannya.

Demikian Faldo Maldini dalam keterangannya tertulisnya untuk KOMPAS.TV, Rabu (14/9/2022).

“Kami katakan kasus hukum harus berjalan sesuai aturan. Mau dia lobi seperti apapun, tetap harus berjalan sesuai dengan ketentuan,” ucap Faldo.

Faldo lebih lanjut menuturkan pihaknya tidak akan menggubris dengan upaya cari panggung yang dilakukan sejumlah pihak dalam kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Baca Juga: Kamaruddin Dapat Info, Ferdy Sambo Manfaatkan Ketua Komisi di DPR Lobi Istana Lewat Kemensesneg

Namun, tegas Faldo, untuk sangkaan yang disampaikan ke ruang publik seharusnya disertai dengan bukti.

“Kami ingatkan. Kalau ada yang sedang menikmati panggung popularitas, silakan nikmati. Tidak ada larangan. Kami kira setiap tuduhan harus disertai dengan bukti,” tegas Faldo.

Dalam keterangannya, Faldo pun meminta agar tidak semua hal harus dibebankan kepada Presiden Joko Widodo.

Apalagi mengembangkan persoalan hukum yang telah ditangani oleh Polri dengan menyeret-nyeret kepada presiden.

“Jangan seret-seret Presiden. Semuanya presiden. Kemaren ada urusan partai, presiden juga. Urusan survey-survey juga presiden dibawa-bawa,” ungkap Faldo.

Baca Juga: Teka-teki Luger di Kasus Tewas Brigadir J: Hanya Dimiliki Orang Beraset yang Koleksi Senjata

“Saya harap kita berjalan di koridor masing-masing, jangan dikembangkan kemana-mana.”

Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, Kamaruddin Simanjuntak mendorong Presiden Joko Widodo untuk membentuk tim independen dalam penanganan kasus pembunuhan berencana Brigadir J.


Selain kecintaannya kepada institusi Polri, Kamaruddin menilai tim independen patut dibentuk atas dugaan keterlibatan satu di antara pimpinan Komisi di DPR yang melobi istana melalui Kemensesneg dan menteri berlatarbelakang bekas polisi.

Hal tersebut disampaikan Kamaruddin Simanjuntak dalam keterangannya dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Rabu (14/9/2022).

Baca Juga: Kamaruddin Duga Ferdy Sambo Pemilik Pistol Luger: Ayahnya Kan Pensiunan Mayjen

“Saya terus mendorong Pak Presiden untuk membentuk tim independen, alasannya adalah karena ada keterlibatan juga dari dewan, salah satu ketua komisi dewan dimanfaatkan oleh Ferdy Sambo untuk melobi istana melalui salah satu kementerian, yaitu kementerian sekretaris negara,” ungkap Kamaruddin.

“Berhasil apa tidak saya tidak tahu, tetapi yang jelas berdasarkan informasi intelijen itu digunakan, kan begitu, Ketua Komisi DPR ini, kemudian juga melobi Kementerian yang lain yang menterinya itu X Polri.”



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x