Kompas TV regional peristiwa

Mentawai Diguncang Gempa 2 Kali Pagi Ini, Warga Padang dan Pesisir Selatan Berhamburan

Kompas.tv - 11 September 2022, 09:36 WIB
mentawai-diguncang-gempa-2-kali-pagi-ini-warga-padang-dan-pesisir-selatan-berhamburan
Ilustras. Kepulauan Mentawai diguncang dua kali gempa pagi ini, Minggu (11/9/2022). (Sumber: KOMPAS.COM)
Penulis : Dian Nita | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wilayah pulau Siberut, kepulauan Mentawai diguncang 2 kali gempa bumi pagi ini, Minggu (11/9/2022).

Gempa yang berkekuatan magnitudo 6,1 dan 5,4 itu terasa sampai daerah Padang dan Padang Panjang, hingga Pesisir Selatan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa M 6,1 terjadi pukul 06.10 WIB, sementara gempa M 5,4 pukul 06.24 WIB.

Sejumlah warga berhamburan merasakan goyangan yang cukup terasa. Tak sedikit yang berhamburan keluar rumah.

Baca Juga: Gempa M7,5 Guncang Papua Nugini, Getaran hingga Jayapura, Merauke dan Sekitarnya

Hal itu juga dialami oleh Widi (50), seorang warga Padang yang mengaku segera keluar rumah saat gempa terjadi. 

"Kaca rumah bergetar kencang sehingga kami takut kalau terjadi gempa besar. Jadi kami selamatkan diri keluar rumah," kata Widi, dilansir dari Kompas.com.

Hal yang sama juga dialami oleh warga Pesisir Selatan, Fitri (40). Ia terkejut merasakan goyangan gempa pagi ini.

"Iya terasa cukup kuat. Kami berjaga-jaga dengan keluar rumah," kata Fitri. 

Hingga berita ini dipublikasikan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Rumainur menyebut belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa itu. 

"Belum ada. Kita masih melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan BPBD Mentawai," kata Rumainur.

Baca Juga: Gempa Bumi 7,6 Magnitudo Papua Nugini Sebabkan 16 Orang Tewas, Getarannya Terasa hingga Indonesia

Diberitakan Kompas TV sebelumnya, gempa tersebut berada 147 kilometer barat laut, Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan kedalaman 10 kilometer. 

Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal.

"Akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di zona Megathrust Mentawai - Siberut. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar Daryono.



Sumber : Kompas TV/Kompas.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x