Kompas TV olahraga sports

PON Pertama Solo 1948, Cikal Bakal Penetapan Hari Olahraga Nasional Tanggal 9 September

Kompas.tv - 9 September 2022, 04:05 WIB
pon-pertama-solo-1948-cikal-bakal-penetapan-hari-olahraga-nasional-tanggal-9-september
Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Solo tahun 1948 menjadi cikal bakal penetapan Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada 9 September. (Sumber: Kompas.id)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pekan Olahraga Nasional (PON) I di Solo pada tahun 1948 menjadi cikal bakal penetapan Hari Olahraga Nasional yang jatuh pada tanggal 9 September.

Dalam PON tersebut, olahraga tak melulu dimaknai demi kesehatan dan prestasi, tetapi lebih sebagai sarana perjuangan dan pembangunan. 

Bagaimana tidak, Indonesia yang saat itu baru kurang lebih 3 tahun merdeka belum sepenuhnya terlepas dari genggaman Belanda. 

Dilansir dari Kompaspedia, penyelenggaraan PON pertama itu merupakan hasil dari konferensi yang diselenggarakan oleh Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) di Solo pada 2-3 Mei 1948. 

PORI merupakan organisasi yang berawal dari Ikatan Sport Indonesia (ISI) yang dibentuk pada 15 Oktober 1938 oleh pemuda-pemuda Indonesia sebagai wadah atau federasi yang menghimpun seluruh organisasi dan insan olahraga.

Saat itu, PORI membawahi cabang olahraga sepak bola, bola basket, renang, atletik, bulu tangkis, tenis, panahan, bola keranjang, pencak silat, dan gerak jalan. 

Di masa sekarang, PORI saat ini kita kenal sebagai Komite Olahraga Nasional (KONI). 

Untuk memelihara semangat keolahragaan para atlet, PORI kemudian mengadakan konferensi darurat di Solo pada 2-3 Mei 1948 yang hasilnya menyepakati diadakannya Pekan Olahraga Nasional atau PON. 

PORI menghidupkan kembali Pekan Olahraga Nasional yang sebelumnya pernah diadakan oleh Ikatan Sport Indonesia (ISI) sebelum kemerdekaan pada tahun 1938 dan 1942. 

Baca Juga: Merayakan Hari Olahraga Nasional, Ini Link Twibbon Apik yang Cocok Digunakan

Gelaran PON saat itu langsung didukung sepenuhnya oleh pemerintah pusat yang berkedudukan di Yogyakarta. 

Bahkan pemerintah pusat menyediakan anggaran Rp1.500 untuk membantu penyelenggaraan PON pertama, meski saat itu situasi berkecamuk karena revolusi fisik melawan Belanda yang masih menguasai beberapa daerah di Indonesia. 

PON pertama di Surakarta saat itu masih diikuti kota atau keresidenan di Jawa dan belum melibatkan provinsi-provinsi di Indonesia. 

Sebanyak 600 atlet dari 13 kota dan keresidenan saat itu diturunkan untuk memperebutkan 108 medali pada 9 cabang olahraga. 

Cabang yang dipertandingkan yakni sepakbola, atletik, renang, bulu tangkis, basket, bola keranjang, tenis, panahan dan pencak silat. 



Sumber : Kompaspedia

BERITA LAINNYA



Close Ads x