Kompas TV nasional hukum

Santri Gontor yang Tewas Dianiaya Teman akan Diautopsi pada Kamis, Libatkan Tim Forensik Mabes Polri

Kompas.tv - 7 September 2022, 05:20 WIB
santri-gontor-yang-tewas-dianiaya-teman-akan-diautopsi-pada-kamis-libatkan-tim-forensik-mabes-polri
Postingan Soimah, ibu almarhum AM santri Gontor yang tewas lantaran diduga dianiaya (Sumber: Instagram @soimah_didi)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Vyara Lestari

PALEMBANG, KOMPAS.TV - Seorang santri Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Pusat, Ponorogo, Jawa Timur, berinisial AM tewas diduga karena dianiaya temannya sesama santri.

Jenazah korban berusia 17 tahun itu rencananya akan diautopsi oleh Tim ahli Forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara M Hasan Palembang Polda Sumsel.

Baca Juga: Santri Ponpes Gontor Dianiaya Hingga Tewas, Polres Ponorogo Sedang Memburu 2 Terduga Pelaku!

Dokter Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang AKBP dr Mansuri mengatakan pihaknya siap melakukan proses autopsi jenazah korban yang merupakan asal Kota Palembang itu.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan Polres Ponorogo, Jawa Timur, proses autopsi direncanakan berlangsung pada Kamis, 8 September 2022.

Proses autopsi tersebut, kata dia, akan berlangsung di Tempat Pemakaman Umum Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang. Pihaknya pun menggandeng tim ahli Forensik Mabes Polri.

“Malam ini kami laporkan juga ke Pusdokes, nantinya tim Forensik dari Markas Besar Polri juga turut serta dalam proses autopsi tersebut untuk mengambil data terkait meninggalnya korban,” kata Mansuri pada Selasa (6/9/2022).

Baca Juga: Kisah Pilu Soimah Cari Keadilan untuk Putranya, Santri Gontor yang Tewas Diduga Dianiaya

Kendati demikian, dokter Mansuri menyebutkan, pihak kepolisian masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga korban untuk melangsungkan proses autopsi tersebut.

“Rencananya demikian, tapi informasinya masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga, harapannya semakin cepat semakin baik untuk memudahkan proses (autopsi) itu sendiri,” ujarnya.

Sebelumnya, kuasa hukum keluarga korban, Titis Rachmawati, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut apabila dalam proses penyelidikan kepolisian membutuhkan adanya proses autopsi.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x