Kompas TV tekno internet

Pakar Keamanan Siber Pastikan Data SIM Card yang Bocor Valid: Nggak Mungkin Itu Direkayasa

Kompas.tv - 5 September 2022, 22:04 WIB
pakar-keamanan-siber-pastikan-data-sim-card-yang-bocor-valid-nggak-mungkin-itu-direkayasa
Data 1,3 miliar nomor seluler pengguna di Indonesia diduga bocor dan dijual Rp 745 juta di forum online. (Sumber: Kompas.com/tangkapan layar Forum Breached)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar keamanan siber dari Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC Pratama Persadha memastikan bahwa kebocoran data SIM Card masyarakat Indonesia yang dijual di situs Breach Forums valid.

Pratama mengaku telah memeriksa sejumlah nomor dari sampel data yang dijual oleh akun Bjorka di situs tersebut.

"Saya sudah melakukan verifikasi, sudah melakukan cek di beberapa nomernya dan ternyata memang valid," jelas dia di Sapa Indonesia Malam, KOMPAS TV, Senin (5/9).

Ia menemukan ada banyak data valid dari sekitar 1,5 juta sampel data yang dilampirkan oleh peretas (hacker) penjual data SIM Card masyarakat Indonesia itu.

"Artinya kalau data 1,3 miliar itu dibuka semuanya, sudah pasti semua nomor warga Indonesia pasti ada di situ," ujarnya.

Baca Juga: Soal Data SIM Card Bocor, Pakar Keamanan Siber Desak Kominfo Tanggung Jawab

Pratama juga meluruskan klaim Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang menyebut hanya 15 sampai 20 persen data yang valid dari penjualan data tersebut.

"Bukan, itu 20 persen dari sampel data 1,5 juta yang dikasih sama hackernya. Bukan 1,3 miliar (keseluruhan data yang dijual -red)," ungkapnya.

Menurutnya, jumlah 20 persen sampel data yang terbukti valid itu tidak mungkin hasil rekayasa, karena data tersebut sulit dimodifikasi.

"Bayangkan 20 persen dari seluruh data sampel itu. Gimana cara modifikasinya? Nggak mungkin itu direkayasa," tegasnya.

Baca Juga: Pakar Keamanan Siber Sebut Kebocoran Data SIM Card Tak Ada Hubungannya dengan Password

Pratama juga mengingatkan bahwa data registrasi SIM Card yang terdiri dari nama, Nomer Induk Kependudukan (NIK) dan nomor Kartu Keluarga (KK) itu tidak hanya digunakan untuk nomor ponsel.


"Data-data ini bukan hanya digunakan untuk handphone, bukan hanya digunakan untuk Whatsapp, tapi juga digunakan untuk modem, GPS, CCTV, untuk perangkat internet of thing, sehingga banyak sekali, termasuk juga SIM Card yang sudah mati, dan di dalamnya ada juga nomor pascabayar dan prabayar," ujarnya.

"Sudah pasti valid data ini," tegas dia.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x