Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Survei LSI: 73,2 Persen Responden Tak Setuju Beli Pertalite dan Solar Pakai MyPertamina

Kompas.tv - 4 September 2022, 22:51 WIB
survei-lsi-73-2-persen-responden-tak-setuju-beli-pertalite-dan-solar-pakai-mypertamina
Ilustrasi MyPertamina dan Subsidi Tepat. (Sumber: Repro Pertamina/Kompas TV)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan mayoritas masyarakat menolak kebijakan pemerintah yang menerapkan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite dan Solar dengan penggunaan aplikasi MyPertamina.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menuturkan, berdasarkan hasil suvei, hanya 21 persen masyarakat yang setuju dengan kebijakan tersebut. 

"Kebanyakan itu sekitar 73,2 persen menyatakan tidak setuju dengan penggunaan aplikasi MyPertamina," kata Djayadi dalam rilis hasil survei secara daring, Minggu (4/9/2022). 

Selain pembelian BBM, survei juga dilakukan terhadap penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk pembelian minyak goreng curah.

Terkait hal tersebut, lanjut Djayadi, hasil survei juga menunjukkan bahwa mayoritas publik juga tak menginginkan kebijakan tersebut.

“Mayoritas masyarakat lebih dari 77 persen menyatakan tidak setuju dengan aplikasi PeduliLindungi," jelasnya.

Menurut penjelasannya, hanya terdapat 17 persen publik yang setuju dengan kebijakan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk pembelian minyak goreng curah.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada 13-21 Agustus 2022.

Populasi survei ini adalah seluruh warga Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, maupun sudah menikah ketika survei dilakukan.

"Populasi survei dipilih secara random atau multistage random sampling 1.220 responden dengan margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar +/- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," ujarnya. 

Baca Juga: Survei Capres LSI: Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Raih Dukungan Tertinggi




Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x