Kompas TV internasional kompas dunia

Roket 'Terkuat NASA' Misi Eksplorasi Bulan Artemis Siap Terbang walau Dihajar Badai Petir

Kompas.tv - 29 Agustus 2022, 15:15 WIB
roket-terkuat-nasa-misi-eksplorasi-bulan-artemis-siap-terbang-walau-dihajar-badai-petir
Pangkalan peluncuran roket SLS untuk misi eksplorasi Bulan Artemis NASA dibayangi mendung di Pusat Luar Angkasa Kennedy, Cape Canaveral, negara bagian Florida, Sabtu (27/8/2022). (Sumber: John Raoux/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Purwanto

CAPE CANAVERAL, KOMPAS.TV - Artemis 1 siap uji coba terbang menggunakan sistem peluncuran luar angkasa kendati sempat dikepung badai petir pada Senin (29/8/2022). Roket baru Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) itu tetap menjalankan misi eksplorasi Bulan, kendati disambar petir. 

Roket terkuat yang pernah dibuat NASA berukuran 98 meter tersebut mengangkut kapsul nirawak dalam uji coba sistem peluncuran menuju orbit Bulan, tepat setengah abad setelah misi Apollo yang mendaratkan 12 astronot di satelit Bumi itu.

Menurut laporan Associated Press, astronot Amerika Serikat (AS) bisa mendarat di Bulan dalam kurun beberapa tahun ke depan. Namun, sayaratnya, uji coba peluncuran roket SLS ini sukses.

Pada Senin (29/8), roket tersebut akan membawa tiga maket astronot dalam kapsul Orion demi mengukur getaran, percepatan, dan radiasi, salah satu hal paling berbahaya bagi manusia di angkasa luar.

Pada Sabtu (27/8) lalu, badai petir menerpa roket itu di pangkalan peluncuran Pusat Luar Angkasa Kennedy milik NASA, negara bagian Florida, AS.

Baca Juga: 50 Tahun Setelah Apollo, NASA Menguji Roket Baru Menuju Bulan

Lima sambaran petir dikonfirmasi mengenai menara pelindung petir yang mengelilingi roket itu. Sambaran-sambaran tersebut disebut tidak cukup kuat untuk menimbulkan pengetesan ulang berskala besar.

“Jelas, sistem ini bekerja seperti desainnya,” kata Jeff Spaulding, direktur tes senior NASA.

Setelah bertahun-tahun tertunda, tim peluncuran misi eksplorasi Artemis gembira bisa menyaksikan uji coba terbang pertama program tersebut.

“Kami kurang dari 24 jam dari peluncuran sekarang ini, yang mana sangat menakjubkan mengingat bagaimana kami dalam perjalanan ini,” kata Spaulding.

Misi penerbangan antariksa Artemis terbagi dalam tiga tahapan. Pada tahapan kedua, astronot akan dikirimkan dalam misi ke orbit Bulan dan kembali ke Bumi. Misi penerbangan Artemis akan diikuti empat astronot, seawalnya pada 2024.

Pada Artemis 3, misi penerbangan pada pendaratan ke Bulan. Misi ini rencananya dilakukan pada 2025.

Baca Juga: Gara-Gara Baterai Baju Antariksa Ngedrop, Astronaut Rusia Terpaksa Pangkas Jam Jelajah Luar Angkasa



Sumber : Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x