Kompas TV nasional peristiwa

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Ditanya Desmon J Mahesa, Kenapa Penasihatnya Dipakai Irjen Ferdy Sambo

Kompas.tv - 24 Agustus 2022, 12:34 WIB
kapolri-jenderal-listyo-sigit-ditanya-desmon-j-mahesa-kenapa-penasihatnya-dipakai-irjen-ferdy-sambo
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa di Gedung DPR, Jakarta, Senin (22/8/2022). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Komisi III DPR Desmon J Mahesa bertanya kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, kenapa penasihat Kapolri bisa terlibat dalam kasus ini.

Desmon pun mempertanyakan bagaimana sebenarnya penugasan penasihat bagi Kapolri, sebab peran yang terlihat justru lebih melayani Irjen Ferdy Sambo.

Demikian Wakil Ketua Komisi III DPR Desmon J Mahesa dalam rapat kerja dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Rabu (24/8/2022).

“Kok penasihat Kapolri terlibat dalam kasus ini, ini ada pertanyaan juga, kok penasihat terlibat dalam kasus ini, ada kesan bahwa penasihat Kapolri ini, penasihat Kapolri atau penasihat yang bisa dipakai personel yang lain,” kata Desmon.

Baca Juga: Kapolri: Personel Propam Anggap Brigadir J Lakukan Aib, Tak Pantas Dimakamkan Secara Kedinasan

“Nah catatan-catatan inilah yang sebenarnya bagian dari proses yang merusak citra Polri kalau tidak terjawab dengan baik.”

Desmon lebih lanjut juga menyoroti munculnya diagram-diagram yang muncul buntut dari penanganan kasus Irjen Ferdy Sambo.


 

Bagi politisi Gerindra ini, munculnya diagram-diagram tersebut seperti sebuah aksi saling balas membalas.

“Ini menunjukkan bahwa ada sesuatu perang di dalam suatu tubuh Polri, ini juga yang banyak dipertanyakan,” ujarnya.

“Saya harap di rapat hari ini semuanya terang benderang agar pertanyaan-pertanyaan ini bisa kita selesaikan hari ini.”

Baca Juga: Kapolri Ungkap Peran Eks Karopaminal Brigjen Hendra di DPR, Intervensi hingga Hilangkan CCTV

Bukan hanya itu, Desmon juga meminta Kapolri menjelaskannya soal kesan yang muncul di publik bahwa ada geng-geng di institusi Polri.

Sebab dalam kasus pembunuhan Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, banyak sekali personel Polri yang akhirnya terseret.

“Ini ada apa sampai (personel di) institusi terlibat sebanyak ini, ada kesan bahwa ada geng-geng’an di tubuh Polri, ada kesan bahwa ini suatu kebiasaan yang sudah terjadi untuk menutup kasus per kasus,” ucap Desmon.

“Misalnya saya selalu diingatkan bagaimana dengan kasus KM50, ini kan kesannya juga dikeroyok, tertutup, walaupun dalam proses peradilan saya jawab bahwa itu sudah berjalan dengan baik.”

Sebelumnya, mantan Penasihat Ahli Kapolri bidang Komunikasi Publik, Fahmi Alamsyah disebut memiliki peran dalam pembunuhan berencana Brigadir J.

Hal ini diungkap Sekretaris Staf Ahli Kapolri Irjen (Purn) Aryanto Sutadi saat dihubungi di program Kompas Petang, KOMPAS TV, Selasa (23/8/2022).



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.