Kompas TV internasional kompas dunia

Menlu Rusia Temui Mendagri Serbia, Potensi Konflik di Perbatasan Kosovo Jadi Pokok Bahasan

Kompas.tv - 23 Agustus 2022, 00:05 WIB
menlu-rusia-temui-mendagri-serbia-potensi-konflik-di-perbatasan-kosovo-jadi-pokok-bahasan
Ilustrasi. Seorang pria melintas di depan mural bergambar Presiden Rusia Vladimir Putin dan betuliskan Kosovo adalah Serbia! di Beograd, 1 Agustus 2022. Pada Senin (22/8/2022), Menlu Rusia Sergey Lavrov dan Mendagri Serbia Aleksandar Vulin dilaporkan akan membahas situasi Kosovo dan Ukraina di Moskow. (Sumber: Darko Vojinovic/Associated Press)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dilaporkan akan menjamu Menteri Dalam Negeri Serbia Aleksandar Vulin di Moskow, Senin (22/8/2022. Kedua pihak disebut akan membahas kemitraan Rusia-Serbia dan bertukar pendapat soal isu-isu regional dan internasional.

Salah satu isu yang akan menjadi bahasan utama adalah ketegangan antara Serbia dan Kosovo yang meningkat pada akhir Juli lalu.

TASS melaporkan, Duta Besar Rusia untuk Serbia Alexander Botsan-Kharchenko menyatakan bahwa isu Kosovo mendominasi persiapan pertemuan Lavrov dengan Vulin.

Perselisihan Serbia-Kosovo meruncing usai Pristina berencana memberlakukan kebijakan yang mewajibkan pemakaian pelat nomor dan kartu identitas Kosovo bagi warga Serb yang masuk dari Serbia.

Kebijakan itu melarang etnis Serb di Kosovo yang selama ini kerap memakai pelat nomor dan kartu identitas Serbia saat pulang dari negara itu.

Baca Juga: Serbia Peringatkan akan Bertindak Sendiri bila NATO Tidak Bergerak Lindungi Etnis Serbia di Kosovo

Kepolisian Kosovo sempat menutup pos pemeriksaan perbatasan sebagai persiapan pemberlakuan kebijakan tersebut.

Akan tetapi, etnis Serb di utara Kosovo tidak terima dan menggelar demonstrasi yang berujung ricuh. Situasi memanas saat komunitas Serb memblokade jalan-jalan raya.

Melalui mediasi internasional, Kosovo dan Serbia menghindari eskalasi situasi lebih jauh dengan Pristina menunda pemberlakuan kebijakan pelat nomor dan kartu identitas wajib hingga 1 September mendatang.

Pada 18 Agustus lalu, Uni Eropa berupaya menjembatani ketegangan dengan mempertemukan Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti. Namun, pembicaraan ini tidak membuahkan hasil.

Serbia sendiri tidak mengakui kemerdekaan Kosovo yang memproklamasikan kemerdekaan pada 2008 silam. Beograd masih mengeklaim Kosovo sebagai salah satu provinsinya dengan nama Provinsi Otonom Kosovo dan Metohija. 

Di lain sisi, Lavrov dan Vulin disebut akan membahas situasi sekitar perang Ukraina. Sejak invasi Rusia diluncurkan, negara-negara Barat mendesak Serbia untuk ikut memberi sanksi Moskow, tetapi Beograd bergeming.

Baca Juga: Buntut Eskalasi Serbia-Kosovo, Pakar: Balkan Masih Terancam Perang, tetapi Diplomasi Bisa Diharapkan

 



Sumber : TASS


BERITA LAINNYA



Close Ads x