Kompas TV feature news or hoax

Siap Siap Harga Melonjak - NEWS OR HOAX

Kompas.tv - 23 Agustus 2022, 14:00 WIB
Penulis : Anas Surya

KOMPASTV - Kenaikan harga kebutuhan pokok dan komoditas lain kini lebih sering memenuhi pemberitaan media massa sejak memasuki 2022. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, kenaikan harga komoditas disarakan oleh seluruh dunia setelah pandemi covid-19. Kondisi ini diperparah dengan adanya konflik Rusia-Ukraina yang mengakibatkan terbatasnya akses pangan dunia.

Berkurangnya stok pertalite di Indonesia, membuat pemerintah berencana menaikkan harga pertalite secara bertahap. Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto, dia menyatakan harga pertalite diperkirakan naik 2.000 hingga 3.000 rupiah per liter. Sehingga harga pertalite akan ada di kisaran 9.500 rupiah per liter, saat ini pertalite di harga 7.650 rupiah per liter.

Sebelumnya, pemerintah telah menaikkan harga BBM jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex pada Rabu 3 Agustus 2022. Kenaikan harga BBM pertamina ini terjadi di 36 provinsi. Masyarakat dibuat kebingungan karena harga BBM yang naik dan stok yang terbatas.

Untuk kenaikan harga terendah terjadi pada BBM jenis Pertamax Turbo. Pasalnya Pertamax Turbo hanya mengalami kenaikan hingga 2.000 sehingga kini berubah menjadi 17.900 rupiah per liter. Kenaikan paling tinggi adalah Pertamina Dex yang mencapai 2.800 rupiah per liter. Bahkan, di beberapa daerah harga Pertamina Dex ada yang mencapai 19.000 per liter.

Dalam Konferensi Pers APBN Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan saat ini pemerintah telah menggelontorkan subsidi energi termasuk BBM dan listrik sebesar 502 triliun rupiah. hingga Juli pemerintah sudah menyalurkan 9,9 juta kiloliter Solar. sementara kuotanya hanya 14,9 juta kiloliter. Sedangkan BBM Pertalite yang sudah disalurkan masyarat mencapai 16,8 juta kiloliter dari total kuota sebanyak 23 juta kiloliter.

Isu kenaikan harga juga terjadi pada mi instan. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menyatakan harga mi instan akan naik 3 kali lipat dalam waktu dekat.

Kenaikan harga mi instan ini terjadi karena 180 juta ton gandum tak bisa keluar dari Ukraina akibat perang dengan Rusia. Namun, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membantah harga mi instan bakal naik 3 kali lipat dalam waktu dekat. Mendag mengaku harga gandum memang naik karena imbas perang Rusia-Ukraina. Namun Mendag meyakini harga gandum turun pada september mendatang.

Asosiasi mi instan dunia mencatat, Indonesia berada di peringkat 2 negara konsumen terbesar mi instan. Di tahun 2020 masyarakat Indonesia mengonsumsi 12,64 juta porsi mi instan. Di peringkat pertama Tiongkok dengan konsumsi 46,35 juta porsi mi instan.

Kenaikan harga lain yang memengaruhi kehidupan masyarakat yaitu kenaikan tarif ojek online yang telah diresmikan 14 Agustus lalu. Kenaikan tarif ojek online tersebut tertuang dalam keputusan Menteri Perhubungan nomor KP 564 tahun 2022, tentang pedoman perhitungan biaya jasa penggunaan sepeda motor yang digunakan untuk kepentingan masyarakat yang dilakukan dengan aplikasi.

Namun, kenaikan tarif ojek online yang awalnya mulai diberlakukan 14 Agustus diubah menjadi tanggal 28 Agustus mendatang.

Besaran tarif ojek online pun sebetulnya telah diatur oleh Kementerian Perhubungan. Dalam Kepmenhub nomor KP 348 tahun 2019 ditetapkan tarif di area Jabodetabek naik mengikuti penyesuaian batas bawah sebesar 250 rupiah per kilometer dan batas atas 150 rupiah per kilometer. Kisaran biaya ojek online menjadi 2.250 sampai dengan 2.650rupiah kilometer.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x