Kompas TV internasional kompas dunia

20 Orang Tewas Disapu Banjir Bandang di Afghanistan, 3.000 Rumah Hancur

Kompas.tv - 21 Agustus 2022, 21:35 WIB
20-orang-tewas-disapu-banjir-bandang-di-afghanistan-3-000-rumah-hancur
Sebanyak 20 orang tewas disapu banjir bandang di provinsi Logar, Afghanistan bagian timur, dan  3.000 rumah dilaporkan hancur. (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

KABUL, KOMPAS.TV - Sebanyak 20 orang tewas disapu banjir bandang di provinsi Logar, Afghanistan bagian timur, sementara 3.000 rumah hancur, seperti pernyataan dilaporkan pejabat setempat yang dikutip Straits Times, Minggu (21/8/2022).

Hujan mengguyur beberapa daerah di provinsi itu pada Sabtu (20/8/2022). Banjir bandang juga melukai lebih dari 30 orang, kata kantor gubernur provinsi Logar.

Banjir bandang di Logar juga menghancurkan puluhan kanal dan sekitar 2.020 hektare lahan pertanian, terutama kebun buah-buahan, kata pernyataan itu. Sekitar 2.000 ekor ternak juga dilaporkan mati tersapu banjir.

Puluhan warga Afghanistan meninggal setiap tahun karena banjir dan hujan deras, terutama di daerah pedesaan yang miskin di mana rumah-rumah dibangun dengan kualitas buruk dan sering berisiko runtuh.

Pasukan keamanan dan organisasi amal sedang mengevakuasi warga ke daerah aman setelah rumah mereka hancur, kata pemerintah provinsi.

Baca Juga: Lebih dari 50 orang Tewas Disapu Banjir dan Tanah Longsor di India

Sebanyak 20 orang tewas disapu banjir bandang di provinsi Logar, Afghanistan bagian timur, dan  3.000 rumah dilaporkan hancur. (Sumber: Straits Times)

Juru bicara pemerintah Taliban, Bilal Karimi, dalam pernyataan terpisah, mendesak masyarakat internasional untuk memberikan bantuan.

"Kami sangat meminta masyarakat internasional ... untuk bergandengan tangan dengan Afghanistan pada saat kritis ini dan (untuk) berusaha membantu para korban," kata Karimi.

Departemen meteorologi negara itu memprediksi hujan lebat dan banjir masih akan terus terjadi di 21 provinsi Afghanistan dalam beberapa hari mendatang.

Bantuan asing dan skema bantuan bencana berkurang dramatis sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu.

Negara-negara Barat mencurigai bantuan apa pun akan diambil alih oleh Taliban dan digunakan untuk mengkonsolidasikan cengkeraman mereka di Afghanistan.


 



Sumber : Kompas TV/Straits Times

BERITA LAINNYA



Close Ads x