Kompas TV internasional kompas dunia

Inggris Puji Indonesia Membuat Perang Ukraina Dibicarakan di G20, Tapi Kecam Kehadiran Putin

Kompas.tv - 20 Agustus 2022, 15:01 WIB
inggris-puji-indonesia-membuat-perang-ukraina-dibicarakan-di-g20-tapi-kecam-kehadiran-putin
Ilustrasi G20. Inggris puji Indonesia yang telah mengusahakan dampak perang Ukraina dibicarakan di G20, namun mengecam kehadiran Presiden Rusa Vladimir Putin. (Sumber: Kemenkominfo Via Kompas.com)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

LONDON, KOMPAS.TV - Inggris memuji Indonesia atas usaha sehingga dampak perang Ukraina akan dibicarakan pada KTT G20 di Bali, November nanti.

Meski begitu mereka mengecam kemungkinan kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin ke pertemuan antar-kepala negara itu.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Inggris, Jumat (19/8/2022) menegaskan Rusia tak memiliki hak moral untuk duduk dengan negara G20.

Baca Juga: Saat Tentara Rusia Pilih Tembak Kaki Sendiri demi Hindari Perang dan Dapat Uang Kompensasi

Ia menekankan hal itu terkait dengan penyerangan Rusia ke Ukraina.

“Rusia tak memiliki hak moral untuk duduk di G20, di saat agresi mereka ke Ukraina masih terjadi,” ujar juru bicara tersebut dilansir dari Sky News.

Namun, di sisi lain ia memuji sikap Indonesia sehingga dampak dari perang yang dibuat Rusia itu bisa dibicarakan di pertemuan nanti.

“Kami menyambut usaha Indonesia untuk memastikan dampak dari perang Rusia akan dibicarakan pada pertemuan G20, begitu juga indikasi bahwa Ukraina mungkin akan menghadirkan Presiden (Volodymyr) Zelenskyy pada pertemuan pemimpin G20,” tuturnya.


Indonesia akan menjadi tuan rumah G20 di Bali yang akan diadakan pada November lalu.

Sebelumnya, baikl Putin dan Presiden China, Xi Jinping juga dikabarkan bakal datang dalam pertemuan itu.

Baca Juga: Ukraina Tuding Rusia Berniat Permalukan Kiev dengan Pertontonkan Tentaranya yang Ada dalam Kurungan

Pada sejumlah pertemuan G20 pada level lainnya, situasi memanas antara Rusia dan AS.

Sebelumnya Menteri Keuangan AS, Janet Yellen melakukan walkout pada pertemuan G20 di New York pada April lalu saat perwakilan Rusia berbicara.

Sedangkan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov memutuskan keluar dari pertemuan pada Juli lalu di Bali, setelah sejumlah anggota G20 mengecam serangan Rusia ke Ukraina.



Sumber : Sky News

BERITA LAINNYA



Close Ads x