Kompas TV nasional peristiwa

Abu Bakar Baasyir, Setelah Bebas dari Penjara Terima Pancasila, Kini Bersyukur di Hari Kemerdekaan

Kompas.tv - 18 Agustus 2022, 06:09 WIB
abu-bakar-baasyir-setelah-bebas-dari-penjara-terima-pancasila-kini-bersyukur-di-hari-kemerdekaan
Danrem 074/Warastratama Kolonel (Inf) Achiruddin menyerahkan Bendera Merah Putih kepada Ustaz Abu Bakar Baasyir yang akan digunakan dalam upacara peringatan HUT ke-77 RI di Ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (16/8/2022). (Sumber: Dok. Penrem 074/Warastratama )
Penulis : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Abu Bakar Baasyir mengungkapkan rasa syukur di Hari Kemerdekaan ke-77 RI. Lelaki yang pernah mendekam dalam penjara karena kasus terorisme ini mengatakan bahwa upacara kemerdekaan merupakan salah satu bentuk rasa syukur.


 "Jadi memang kewajiban kita ini, apa saja yang dikaruniai oleh Allah, harus dibalas dengan rasa syukur. Rasa syukur atas karunia kemerdekaan Indonesia ini diwujudkan dalam upacara dan karena kita sebagai umat Islam, rasa syukur atas karunia Allah ini kita wujudkan dalam bentuk sujud syukur di masjid," ujar Baasyir kepada awak media di Pondok Pesantren Al Mukmin Sukoharjo, Rabu, 17 Agustus 2022 usai upacara kemerdekaan.

Baca Juga: Abu Bakar Baasyir Undang Menko PMK Gelar Upacara di Ponpes, Bicara soal Hukum Negara

Dia pun mengajak para santri di pondok pesantren itu untuk melakukan sujud syukur di masjid pondok setempat.

Ba'asyir mengungkapkan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI itu merupakan kali pertama digelar di Pondok Pesantren Al Mukmin. Diadakannya upacara atas inisiasi dari para alumni pondok pesantren tersebut. 

Dalam upacara kemerdekaan itu, Abu Bakar Ba’asyir tampak di deretan depan dalam prosesi upacara itu.

Ia duduk bersama deretan Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf Achiruddin, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi dan tamu undangan.


Sedangkan Bertindak sebagai inspektur upacara, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Muhadjir berpesan kepada para santri pondok harus ada perimbangan antara belajar ilmu agama dan umum.

"Ilmu agamanya cukup dalam dan luas kalau kemudian dilengkapi dengan ilmu pengetahuan yang cukup luas dan kuat, maka saya yakin para santri dan alumninya yang sekarang sudah tersebar di seluruh Indonesia, bahkan luar negeri itu akan ikut berpartisipasi mengisi kemerdekaan Indonesia," kata Muhadjir.

Sebelumnya seperti diberitakan, Abu Bakar Ba’asyir sudah mengakui Pancasila setelah sebelumnya menolaknya sebagai ideologi negara. Hal itu dikonfirmasi oleh putra beliau, Abdul Rochim.

Dalam keterangan Abdul Rachim kepada KOMPAS.TV, momen itu terjadi saat bulan Ramadan tahun lalu. 

Dalam sebuah video Abu Bakar Ba'asyir duduk bersila dengan memakai peci hitam dan berbaju koko putih. Lantas, ia bicara kepada beberapa orang di sebuah ruangan tentang Pancasila. 

“Indonesia berdasar Pancasila, mengapa disetujui ulama? Karena dasarnya Tauhid, Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujar Abu Bakar Ba'asyir dalam video yang dilihat pada Rabu (3/8/2022).

Baca Juga: Gunakan Kursi Roda, Abu Bakar Ba'asyir Ikuti Upacara Kemerdekaan di Ponpes Ngeruki!

Lantas, ia menjelaskan soal pemahaman barunya tentang Pancasila. 

Dulu, kata dia, ia  mengganggap Pancasila itu bagian syirik atau menyekutukan Allah SWT dalam pemahaman Islam. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x