Kompas TV nasional politik

Anggota DPR: Jika Aturan Membolehkan, Kampanye Politik di Kampus Bisa Jadi Langkah Baik Edukasi

Kompas.tv - 16 Agustus 2022, 15:12 WIB
anggota-dpr-jika-aturan-membolehkan-kampanye-politik-di-kampus-bisa-jadi-langkah-baik-edukasi
Ilustrasi pemilu. Zainuddin Maliki menilai, jika undang-undang atau aturan membolehkan adanya kampanye politik di lingkungan kampus, hal itu akan menjadi langkah baik untuk edukasi. (Sumber: KOMPAS/MAHDI MUHAMMAD )
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Purwanto

KOMPAS.TV – Jika undang-undang atau aturan membolehkan adanya kampanye politik di lingkungan kampus, hal itu akan menjadi langkah baik untuk edukasi.

Penilaian tersebut disampaikan oleh anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Zainuddin Maliki, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Zainuddin mengaku mendambakan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi pemilu yang berkualitas.

“Salah satu indikatornya pemilu 2024 itu berkualitas adalah bisa menjadi pendidikan politik bagi semuanya,” ucapnya, dikutip dari keterangan tertulis DPR RI.

“Oleh karena itu jika undang-undang, atau aturannya mengizinkan kampanye di dalam kampus, saya melihat hal itu langkah yang sangat baik dalam rangka edukasi.”

Baca Juga: Jokowi sampai Geleng-geleng Lihat Masyarakat Terpecah Lantaran Pemilu, Segitu Fanatiknya

Ia menuturkan, adanya kampanye di lingkungan kampus, akan memunculkan pikiran-pikiran, serta gagasan-gagasan akademis yang tentunya didasarkan pada kajian-kajian akademik.

Menurutnya, hal itu akan memberi sumbangan bagi upaya dalam menjadikan pemilu yang berkualitas, pemilu yang bisa dijadikan pendidikan politik.

“Selama ini pemilu Kita melahirkan pembelahan di masyarakat, baik horizontal maupun pembelahan secara vertical. Saya tidak ingin hal itu terulang kembali,” tuturnya.

Menurutnya, dirinya ingin satu pemilu yang bisa dijadikan pernikahan politik, serta pemilu yang bisa melahirkan pemimpin-pemimpin yang kuat, the strong leader.

“Pemimpin yang bisa membaca persoalan bangsa kita, kemudian bisa memilih jalan keluar yang benar-benar memang bisa menyelesaikan masalah bangsa ini,” paparnya.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan, jika kemudian pelaksanaan kampanye di dalam kampus terjadi ketidak netralan, atau tidak adanya pemilu yang jujur dan adil, hal itu juga merupakan bagian dari politik.

Baca Juga: Pesan Puan Terkait Pemilu 2024: Paham Waktu Bertanding dan Waktu Bersanding, Perempuan Beri Ruang

Terutama kepada mahasiswa dan para akademisi di dalamnya, apakah mereka mampu mencermati secara kritis, jika ada kecenderungan indikasi-indikasi berbagai fakta yang bisa menghambat upaya kita membangun demokrasi yang ideal.

“Mahasiswa juga mendapat kesempatan untuk belajar, jadi sarjana yang bisa memberikan solusi bagi permasalahan bangsa ini.”

“Sehingga saya meyakini kampanye politik menjelang pemilu 2024 di dalam  kampus itu akan menjadi bagian legacy, apakah dengan cara tersebut akan memberikan sumbangan bagi demokrasi yang kuat, demokrasi yang substansial, dan demokrasi yang ideal. Ini akan kita lihat nanti,” urainya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x