Kompas TV nasional peristiwa

Cocokkan dengan Pernyataan Ferdy Sambo, Komnas HAM-Polri Cek TKP Pembunuhan Brigadir J Besok

Kompas.tv - 14 Agustus 2022, 18:33 WIB
cocokkan-dengan-pernyataan-ferdy-sambo-komnas-ham-polri-cek-tkp-pembunuhan-brigadir-j-besok
Rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan yang menurut polisi menjadi tempat kejadian perkara (TKP) baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J pada Jumat malam, 8 Juli 2022. (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM bersama Kepolisian akan melakukan pengecekan di tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat, Senin (15/8/2022) besok.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menilai konstruksi peristiwa dalam kasus dugaan pembunuhan berencana tersebut sudah mengerucut.

Taufan menyatakan hal tersebut setelah mendengar pengakuan langsung dari tersangka dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, Inspektur Jenderal Polisi Ferdy Sambo.

"Konstruksi peristiwa sudah makin merucut, saudara FS (Ferdy Sambo) mengakui, dalam pemeriksaan menurut saya cukup terbuka, walau tentu dia belum benar semua (pernyataan)," tutur Taufan dalam acara Kompas Petang Kompas TV, Minggu (14/8/2022).

Dalam pemeriksaan oleh Komnas HAM, Ferdy Sambo mengakui merencanakan pembunuhan atau penembakan Brigadir J.


Baca Juga: Kejagung Terima SPDP Kasus Pembunuhan Brigadir J, Janji Tangani Secara Profesional

"Ferdy Sambo juga mengakui dia yang menjadi otak obstruction of justice itu. Jadi dia yang merencanakan, dia bikin skenario seperti kehilangan barang bukti, TKP dirusak, dia mengakui juga membuat misinformasi," lanjut Taufan.

Taufan menjelaskan pihaknya ingin mencocokkan antara TKP dan pernyataan Ferdy Sambo untuk membuktikan adanya upaya penghambatan penegakan hukum atau obstruction of justice.

"Persoalannya kita mau pastikan, misalnya kalau konstruksi cerita dia memerintahkan Bharada E itu menembak sebanyak 5 kali apakah benar sebanyak itu," tuturnya.

"Kita mau cek dalam olah TKP itu. Kita harus cari konstruksi peristiwanya supaya lebih jelas, terang-benderang. Kita ingin sejak awal sampai persidangan berlangsung dengan fair," jelasnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x