Kompas TV internasional kompas dunia

Ekonomi Terpukul akibat Pandemi dan Perang Ukraina, Mesir Rombak Kabinet, Tunjuk 13 Menteri Baru

Kompas.tv - 13 Agustus 2022, 23:06 WIB
ekonomi-terpukul-akibat-pandemi-dan-perang-ukraina-mesir-rombak-kabinet-tunjuk-13-menteri-baru
Abdel Fattah el-Sissi mengumumkan perombakan kabinet pada Sabtu (13/8/2022) untuk meningkatkan kinerja pemerintahannya karena menghadapi tantangan ekonomi. (Sumber: AP Photo/Vadim Girda)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

KAIRO, KOMPAS.TV - Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi mengumumkan perombakan kabinet, Sabtu (13/8/2022), untuk meningkatkan kinerja pemerintahannya karena menghadapi tantangan ekonomi yang tinggi, yang sebagian besar berasal dari perang Rusia di Ukraina.

Melansir laporan Associated Press, perombakan kabinet, yang disetujui oleh parlemen dalam sesi darurat, mengubah kepemimpinan 13 kementerian, termasuk kementerian kesehatan, pendidikan, budaya, pembangunan lokal dan irigasi.

Juga termasuk dalam perombakan adalah kementerian pariwisata, pekerjaan utama pada saat Mesir sedang berjuang untuk menghidupkan kembali sektor menguntungkan yang dihancurkan oleh kekacauan bertahun-tahun, pandemi, dan yang terbaru, perang di Eropa.

El-Sissi mengatakan, perombakan itu dilakukan setelah berkonsultasi dengan Perdana Menteri Mustafa Madbouly. Itu adalah perombakan kabinet ketiga sejak Madbouly diangkat menjadi perdana menteri pada Juni 2018.

Presiden Mesir dalam unggahan di Facebook mengatakan, perubahan tersebut bertujuan untuk "mengembangkan kinerja pemerintah dalam beberapa hal penting, yang berkontribusi untuk melindungi kepentingan dan kemampuan negara."

Bankir Ahmed Issa mengambil alih Kementerian Pariwisata dan Purbakala, menggantikan Khaled al-Anani yang memimpin upaya Mesir dalam beberapa tahun terakhir untuk menghidupkan kembali industri pariwisata, pilar ekonomi.

Upaya tersebut antara lain menampilkan penemuan-penemuan kuno, membuka museum baru untuk menarik wisatawan internasional.

Baca Juga: Pengadilan Mesir Minta Hukuman Gantung Disiarkan TV, Dianggap Bisa Cegah Kejahatan

Petani gandum di Mesir. Mesir sedang mencoba meningkatkan produksi gandum dalam negerinya karena perang menekan pasokan gandum internasional, yang diandalkan oleh negara-negara Timur Tengah dan Afrika untuk memberi makan jutaan orang yang hidup dari roti bersubsidi. (Sumber: AP Photo/Amr Nabil, File)

Hani Sweilam, profesor manajemen sumber daya air di RWTH Aachen University Jerman, ditunjuk sebagai Menteri Irigasi.

Dia menggantikan Mohammed Abdel-Aty yang bertahun-tahun  memimpin negosiasi teknis dengan Ethiopia atas bendungan kontroversial di anak sungai utama Sungai Nil.

Para menteri baru diperkirakan akan dilantik oleh el-Sissi pada Sabtu malam atau Minggu dini hari.



Sumber : Kompas TV/Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x