Kompas TV internasional kompas dunia

Barter Kembali Marak di Argentina Menyusul Inflasi yang Menggila hingga Puluhan Persen

Kompas.tv - 12 Agustus 2022, 12:01 WIB
barter-kembali-marak-di-argentina-menyusul-inflasi-yang-menggila-hingga-puluhan-persen
Efek dari momok inflasi Argentina terlihat jelas di Villa Fiorito, sekitar 15 km dari pusat kota Buenos Aires, di mana para perempuan berkumpul dengan harapan dapat menukar barang dengan makanan di sebuah alun-alun. (Sumber: AP Photo/Natacha Pisarenko)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

BUENOS AIRES, KOMPAS.TV — Argentina melaporkan tingkat inflasi bulanan sebesar 7,4 persen pada bulan Juli, angka tertinggi dalam dua dekade untuk negara di mana warganya terbiasa menaikkan harga.

Selama tahun lalu, harga konsumen Argentina telah melonjak 71 persen, kata badan statistik nasional, INDEC, pada Kamis (11/8/2022).

Pada saat banyak orang di seluruh dunia mencoba menghadapi kenaikan harga yang cepat menanjak, angka-angka terakhir ini mengukuhkan posisi Argentina di antara negara-negara dengan tingkat inflasi tertinggi di dunia.

Efek dari momok inflasi terlihat jelas di Villa Fiorito, sekitar 15 km dari pusat kota Buenos Aires, di mana para wanita pengangguran berkumpul dengan harapan dapat menukar barang dengan makanan di sebuah alun-alun.

Setiap sore, para perempuan menyiapkan selimut dan menata segala jenis barang dengan hati-hati, termasuk pakaian, mainan, dan peralatan dapur bekas dengan harapan dapat ditukar dengan makanan untuk memberi makan keluarga mereka.

Barter yang terjadi setiap hari di Villa Fiorito, yang terkenal sebagai tempat kelahiran mendiang legenda sepak bola Diego Armando Maradona, telah muncul sebagai cara bagi puluhan wanita yang tidak memiliki penghasilan tetap untuk memenuhi kebutuhan di saat biaya hidup melonjak.

Segalanya cenderung menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik di Argentina karena analis memproyeksikan bahwa inflasi tahun ini berkemungkinan akan lebih tinggi dari 90 persen dengan banyak yang berspekulasi tingkat inflasi tiga digit mungkin terjadi jika pemerintah Presiden Alberto Fernández gagal mengerem kenaikan harga.

Baca Juga: Inflasi AS Turun karena Harga BBM, Inflasi China Disumbang Kenaikan Harga Daging Babi

Efek dari momok inflasi Argentina terlihat jelas di Villa Fiorito, sekitar 15 km dari pusat kota Buenos Aires, di mana para perempuan berkumpul dengan harapan dapat menukar barang dengan makanan di sebuah alun-alun. (Sumber: AP Photo)

Kenaikan harga sangat memukul produk makanan, memperburuk tingkat kemiskinan yang telah mempengaruhi sekitar 40 persen dari populasi sekitar 47 juta jiwa.

Soledad Bustos, 31, membuka toko di pekan raya Villa Fiorito setiap sore, sementara salah satu anaknya bersekolah dan yang lainnya di bawah asuhan adiknya.

Bustos menawarkan jeans, sepatu bot kulit, sepatu kets, dan kemeja yang dia ambil dari lemarinya sendiri atau beli melalui Facebook. Sebagai gantinya, dia meminta susu bubuk, yang saat ini susah didapatkan.

"Saya tidak bisa sampai akhir bulan, uangnya tidak cukup," kata Bustos, seorang ibu tunggal.



Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x