Kompas TV nasional hukum

Keterangan Berbeda Soal Pelecehan Istri Irjen Ferdy Sambo: Awalnya Rumah Dinas, Kini di Magelang

Kompas.tv - 12 Agustus 2022, 13:11 WIB
keterangan-berbeda-soal-pelecehan-istri-irjen-ferdy-sambo-awalnya-rumah-dinas-kini-di-magelang
Irjen Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Brigadir J, Selasa (9/8/2022). (Sumber: Instagram divpropampolri)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih menyisakan pertanyaan karena polisi belum menyampaikan secara gamblang mengenai motif Irjen Ferdy Sambo menghabisi nyawa ajudannya itu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Tim Khusus atau Timsus Polri terhadap Irjen Ferdy Sambo, terungkap alasan mantan Kadiv Propam Polri itu membunuh Brigadir J di rumah dinasnya di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Benny Mamoto Sebut Jadi Korban dan Telah Dipermalukan Skenario Ferdy Sambo

Direktur Tindak Pidana Umum Mabes Polri Brigjen Andi Rian menjelaskan bahwa Irjen Ferdy Sambo mengaku telah merencanakan pembunuhan Brigadir J ketika masih berada di Magelang, Jawa Tengah.

Adapun rencana pembunuhan Brigadir J itu dilakukan setelah Irjen Ferdy Sambo mendapat laporan dari istrinya,  Putri Candrawathi.

Dari pengakuan Irjen Ferdy Sambo, kata Andi, Putri Candrawathi mendapat perlakuan dari Brigadir J yang melukai harkat martabat keluarganya dari almarhum saat berada di Magelang.

Setelah mendapat laporan dari istrinya itu, kata Andi, Irjen Ferdy Sambo marah dan emosi. Ferdy kemudian merancang rencana akan menghabisi nyawa Brigadir J.

Baca Juga: Ayah Brigadir J Respons Pengakuan Ferdy Sambo: Kami Bingung, Minta Polri Transparan Jangan Ditutupi

"Dalam keterangannya, tersangka FS mengatakan dirinya marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya, PC, karena mendapat perlakuan dari Brigadir J yang melukai harkat martabat keluarga di Magelang," kata Andi di Jakarta pada Kamis (11/8/2022) malam.

Untuk memuluskan niat jahatnya tersebut, lanjut Andi, Ferdy Sambo kemudian memanggil ajudannya yang lain yaitu Bharada E dan Bripka RR untuk bekerja sama membunuh Brigadir J.

"FS (Ferdy Sambo) memanggil RE (Bharada E) dan RR (Bripka RR) untuk merencanakan pembunuhan terhadap almarhum Yosua," ujar Andi.

Namun, keterangan terbaru dari Polri mengenai alasan Ferdy Sambo itu,  berbeda dengan keterangan awal yang disampaikan Karo Penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, pada Juli lalu.

Baca Juga: Kronologi Ferdy Sambo Rencanakan Bunuh Brigadir J saat Masih di Magelang, Marah Dapat Laporan Istri

Ketika kasus ini mulai terungkap, Ramadhan menjelaskan, tewasnya Brgadir J berawal dari adanya aksi pelecehan dan penodongan senjata terhadap istri Irjen Ferdy Sambo di rumah dinasnya.

"Yang jelas gini, itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar," ujar Ramadhan.

Ramadhan menuturkan bahwa fakta itu diketahui berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi yaitu istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi dan Bharada E.

"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata,” ucap Ramadhan.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x