Kompas TV nasional hukum

Pengamat Sebut Bharada E Harus Dapat Perlindungan, LPSK: Sering Terjadi Tahanan Meninggal

Kompas.tv - 8 Agustus 2022, 20:13 WIB
pengamat-sebut-bharada-e-harus-dapat-perlindungan-lpsk-sering-terjadi-tahanan-meninggal
Pengamat menyebut Bharada E tersangka kasus penembakan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat merupakan pihak yang harus betul-betul mendapatkan perlindungan. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Bharada E alias Richard Eliezer, tersangka kasus penembakan Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat merupakan pihak yang harus betul-betul mendapatkan perlindungan.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian, Edi Hasibuan, dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Senin (8/8/2022).

“Tentunya kalau melihat daripada ancaman, kita melihat bahwasanya sebetulnya Bharada E lah yang harus betul-betul mendapat perlindungan,” ucapnya.

“Kenapa demikian? Kita tahu dari kemarin juga mendapatkan teror. Saya tidak tahu persis dari mana teror itu,” imbuhnya.

Baca Juga: Presiden Ingatkan Kapolri Listyo Kasus Brigadir J Cepat Selesai, Agar Citra Polri Tidak Babak Belur

Ia menuturkan, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan Polri punya kewajiban untuk melindungi Bharada E.

Sebab, kata dia, bagaimanapun juga Bharada E adalah saksi kunci yang tahu betul kejadian sebenarnya.

“Dia ada di lokasi, kemudian dia juga mengaku sebagai pelaku penembakan.”

Tetapi, lanjut Edi, selanjutnya Bharada E menyebut pengakuannya dibuat karena ada tekanan.

“Kita tidak tahu. Yang penting adalah, hal-hal seperti ini perlu didalami.”

Ia juga meyakini bahwa Bareskrim Polri sedang melakukan pendalaman-pendalaman, untuk mengungkapkan keterangan-keterangan Bharada E kepada penyidik.

“Tentunya semua bukti-bukti atau pengakuannya akan dikroscek. Sehingga ini menjadi dasar kepolisian di dalam melakukan penyidikan sehingga semuanya terang benderang.”

Edi menambahkan, dalam kasus ini, Bharada E dan Putri Candrawathi merupakan saksi kunci atau saksi mahkota.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x