Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Delegasi B20 dan Kadin Berkunjung ke Australia selama 7 Hari, Ini Tujuannya

Kompas.tv - 6 Agustus 2022, 02:05 WIB
delegasi-b20-dan-kadin-berkunjung-ke-australia-selama-7-hari-ini-tujuannya
Pertemuan kedua forum B20, IAC membahas tiga topik prioritas, yakni pertumbuhan inklusif, kesetaraan akses kesehatan, serta green transition. (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV- Delegasi B20 dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bakal mengunjungi Australia selama tujuh hari mulai 31 Juli sampai 6 Agustus 2022. Ada empat kota yang dikunjungi yakni Canberra, Sydney, Melbourne, dan Perth.

Salah satu agenda utama dan penting dalam lawatan ke Australia ini adalah pertemuan B20 Global Dialogue di Sydney yang difasilitasi pemerintah negara bagian New South Wales. Selain untuk melakukan sosialisasi atas policy paper recommendation B20, dialog juga bertujuan menggalang dukungan dari Australia sebagai salah satu anggota G20, khususnya dari komunitas bisnis.

Presidensi B20 Indonesia meminta dukungan, advokasi dan monitoring dari komunitas bisnis Australia terkait implementasi konkret rekomendasi yang disusun Task Force dan Action Council B20 Indonesia. Terlebih, Australia telah menyatakan komitmen untuk mendorong climate change mitigation serta percepatan pembangunan infrastruktur kesehatan Indonesia, yaitu melalui pendanaan sebesar USD200 juta bagi pengembangan infrastruktur terkait.

Baca Juga: Delegasi B20 Indonesia Jajaki Peluang Investasi dengan Pengusaha Jepang

Komitmen yang dipertegas Perdana Menteri Australia dalam kunjungan ke Indonesia pada Mei lalu ini disambut baik Presiden Jokowi dengan membuka peluang bagi perusahaan Australia, seperti investasi sebesar USD10 miliar melalui Fortescue Metals Group dalam pengembangan hydropower dan geothermal serta Sun Cable sebesar USD1,5 miliar di sektor energi.

Untuk sektor kesehatan, Australia juga menyatakan komitmen mengalokasikan dana investasi sebesar USD1 miliar sebagai langkah preventif atas pandemi di masa depan, termasuk dengan dukungan suplai ketersediaan 8,4 miliar vaksin pada 2022.

Menurut Chair of B20 Indonesia Shinta Kamdani, kerja sama ini akan semakin diperkuat dengan Presidensi B20 melalui policy paper recommendation, khususnya yang dihasilkan Trade and Investment Task Force untuk meningkatkan perdagangan global yang terbuka, adil dan efisien melalui reformasi World Trade Organization.

“Komitmen pemerintah Australia ini membuktikan kolaborasi erat antara dua negara, sekaligus wujud kerja sama strategis antar sektor bisnis,” ujarnya dalam siaran pers.

Sementara, Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan kunjungan maraton ke beberapa negara bagian Australia membawa sejumlah agenda prioritas yang selaras dengan agenda Presidensi B20-G20 Indonesia, antara lain, pembenahan arsitektur kesehatan, transisi energi dan inklusi ekonomi melalui komitmen penandatanganan MoU di bidang bisnis, serta pendidikan dan pembangunan berkelanjutan sebagai realisasi kerangka kerja sama Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) yang menjadi strategic tools untuk memperkuat kemitraan ekonomi dan bisnis kedua negara.

“KADIN Indonesia ingin memperkuat hubungan bisnis serta peluang kemitraan ekonomi dengan pemerintah dan komunitas bisnis Australia,” ucapnya.

Apalagi, ia menilai Indonesia telah melakukan banyak terobosan, seperti, reformasi kebijakan yang mendukung iklim investasi untuk memudahkan para investor.

Baca Juga: Pertemuan Kedua IAC B20 Bahas Isu Kesetaraan Gender, Kesehatan, dan Keuangan Berkelanjutan

Arsjad optimistis lawatan ke Australia ini dapat mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi kedua negara, mengingat Perjanjian IA-CEPA akan mempermudah aktivitas investasi, perlindungan dan fasilitas bagi investor kedua negara. Indonesia menduduki peringkat 12 sebagai negara tujuan investasi Australia.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x