Kompas TV nasional peristiwa

Pakar Ekspresi Temukan Kejanggalan di Permintaan Maaf Ferdy Sambo

Kompas.tv - 4 Agustus 2022, 13:44 WIB
pakar-ekspresi-temukan-kejanggalan-di-permintaan-maaf-ferdy-sambo
Kadiv Propam Nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo sebelum menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Kamis (4/8/2022). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar mikro ekspresi, Kirdi Putra, menemukan ada kejanggalan dalam permohonan maaf yang diutarakan Kadiv Propam Nonaktif Irjen Ferdy Sambo saat tiba di Mabes Polri hari ini, Kamis (4/8/2022).

Kirdi menyebutkan, permintaan maaf yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo itu menurutnya memang sudah ditata dengan sedemikian rupa. 

“Kalau kita bicara permintaan maaf dalam tanda petik dirancang dengan baik. Karena memang bukan langsung dia bicara secara tiba tiba dari hati. Karena dari nada-nada bicaranya, cara dan mengucapkan itu sangat tertata dan lugas,” paparnya di Kompas Siang KOMPAS TV, Rabu (4/8/2022). 

Ia menduga, bisa jadi karena Irjen Ferdy Sambo merupakan sosok yang dikenal lugas dan tegas hingga bicaranya bisa bagus, tapi bisa juga karena memang karena persiapan matang. 

Kirdi pun menyoroti soal kalimat maaf dari Irjen Ferdy Sambo tentang kematian orang yang disebutnya bukan orang jauh, tapi cukup dekat. 

“Bisa jadi karena memang jenderal Sambo ini orangnya tegas lugas, tapi yang dibicarakan di sini adalah peristiwa yang melibatkan nyawa seseorang.  Dan orang ini bukan orang jauh tapi cukup dekat dengannya, bahkan sama keluarganya mungkin sudah dianggap anak bahkan," paparnya. 

"Menariknya, jadi kalau permintaan maaf belasungkawa tidak bisa dipaksa," sambungnya. 

Baca Juga: Meski Terlihat Kuat, Pakar Ekspresi Sebut Ferdy Sambo dalam Kondisi Tegang di Mabes Polri

Ia lantas menyebutkan, orang yang minta maaf dengan sedih biasanya intonasinya berbeda dengan gaya bicara sehari-hari.  

"Orang kalau beneran sedih benar-benar minta maaf itu beda intonasinya, walaupun biasanya galak tegas, lugas. Itu beda sekali. Plus di akhir kalimat, ada bagian dalam bahasa tersebut menyebutkan, dalam tanda petik tapi, terlepas dari peristiwa atau perbuatan dia," ungkapnya. 

Ia lantas menyebut, efek dari permintaan maaf tersebut justru membuat publik bertanya-tanya. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.