Kompas TV nasional hukum

Ferdy Sambo Penuhi Panggilan Polri, Pakar Sebut Ini sebagai Pembelajaran Hukum

Kompas.tv - 4 Agustus 2022, 11:55 WIB
ferdy-sambo-penuhi-panggilan-polri-pakar-sebut-ini-sebagai-pembelajaran-hukum
Pakar Hukum Pidana, Asep Iwan Iriawan, dalam Breaking News Kompas TV, Kamis (4/8/2022) (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pakar hukum pidana Asep Iwan Irawan, menilai Kadiv Propram Nonaktif Irjen Ferdy Sambo yang mendatangi Bareskrim Polri pada hari ini, Kamis (4/8/2022) terkait kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J sebagai bentuk pembelajaran hukum. 

Menurut dia, kedatangan Ferdy Sambo menunjukkan bahwa hukum harus dikedepankan tidak hanya sekadar asumsi maupun spekulasi.

“Terlepas apapun. Saya tidak kenal Pak Sambo. Bayangkan kalau terbukti tersangka, tidak masalah. Kalau terbukti itu hanya sangkaan dan fitnah, bayangkan tidak hanya Sambo 'kan, perwira lain juga dinonaktifkan. Tidak hanya dia, tapi juga keluarga namanya tercemar," katanya dalam Breaking News KOMPAS TV Kamis (4/8/2022).

Karena itu, kata dia, proses hukum dilakuka untuk menjawab yang berkembang di masyarakat terkait adanya asumsi, prediksi, spekulasi, narasi yang dibuat untuk mengarah ke seseorang.

"Kalau tidak terbukti itu kan jadi fitnah yang sudah beberapa waktu lamanya," ujarnya. 

Asep lantas salut dengan kedatangan Ferdy Sambo ke Mabes Polri ini. Dia melihat banyak pejabat yang lari dari masalah ataupun dibela kelompoknya. 

"Saya salut yang bersangkutan, minta maaf kepada institusi. Sekarang yang bersangkutan menampakkan diri. Dipanggil juga taat. Ini sebuah contoh, terlepas apa pun yang terjadi. Ini pembelajaran hukum bagi siapa pun," ucapya. 

Baca Juga: Irjen Ferdy Sambo Minta Publik Bersabar dan Tak Berasumsi soal Penembakan Brigadir J

Asep menilai kasus kematian Brigadir J ini jadi rumit lantaran ada cerita-cerita yang berkembang, cerita tentang kasus ini yang disebutnya cerita tidak-tidak. 

"Kasus ini 'kan persoalannya hanya dua masalah, pembunuhan dan siapa yang membunuh, pelecehan seksual dan siapa pelakunya, korbannya. Nah cerita yang berkembang ‘kan jadinya tidak-tidak. Ini seolah publik mengadili tanpa bukti, berdasarkan prasangka dan asumsi, dugaaan." 

"Jika semua itu tidak terjadi, bayangkan nama baiknya," ucapnya.

Baca Juga: Keluarga Brigadir J Respons Bharada E Tersangka: Seharusnya Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV, Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo tiba di Mabes Polri untuk memenuhi panggilan penyidik pada Kamis pagi.

Sambo tiba sekitar pukul 09.57 WIB dan langsung menyampaikan pernyataan di depan media sebelum diperiksa oleh penyidik.

Dalam pernyataan, Sambo mengaku berbela sungkawa terhadap keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, korban yang meninggal dalam kasus polisi tembak polisi pada 8 Juli 2022 di rumah dinasnya.

"Saya sudah memberikan keterangan kepada penyidik Polres Jakarta Selatan, Polda Metro Jaya dan sekarang yang keempat di Bareskrim Polri. Selanjutnya, saya juga ingin menyampaikan permohonan maaf kepada institusi terkait peristiwa yang terjadi di rumah dinas saya di Duren Tiga," kata Irjen Ferdy Sambo. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x