Golkar Yakinkan KIB agar Airlangga Diusung Jadi Capres di Pilpres 2024

JAKARTA, KOMPAS TV - Politikus Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan, pihaknya akan meyakinkan anggota Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB agar Ketua Umum Airlangga Hartarto  diusung menjadi capres di Pilpres 2024 mendatang. 

Baca Juga: Kader Partai Golkar Karawang Dukung Airlangga Hartarto Maju Pilpres 2024

"Sampai hari ini, juga belum bsa mengerecutkan satu nama. Kami tentunya di Partai Golkar, sedang berusaha supaya nama itu yang muncul adalah Ketua Umum kami itu pak Airlangga, tapi kan sampai hari ini juga belum ada keputusan PPP dan PAN," kata Nusron dalam diskusi bertajuk "Mengukur Peluang di 3 Figur Poros Utama di Pilpres 2024" secara virtual, Rabu (3/8/2022).

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil keputusan di Munas Partai Golkar, seluruh kader menyepakati untuk mengusung Airlangga maju sebagai capres di Pilpres 2024.

Oleh sebab itu, pihaknya berupaya menawarkan kepada publik terutama partai-partai di KIB untuk bersedia menerima Airlangga untuk dicalonkan sebagai capres 2024 

"Kalau PDI P, bu Megawati putuskan (capres yang diusung) bisa, karena di atas 20 persen kami tidak bisa. Kami harus menawarkan kepada publik terutama pada partai-partai untuk bisa menerima calon presiden dari kami yaitu pak Airlangga.  Semoga kami berharap partai koalisi  untuk mau bersedia untuk menerima (Pak Airlangga)," kata Nusron.

Meski begitu, Wakil Ketua Umum PBNU itu juga menyadari baik PAN ataupun PPP memiliki otoritas masing-masing.

Ia menyatakan, kader partai berlambang pohon beringin nantinya akan melobi elit PAN dan PPP agar Airlangga bisa diterima menjadi capres dari KIB.

Baca Juga: Hasil Survei: Ganjar-Airlangga Bisa Kalahkan Pasangan Prabowo-Cak Imin dan Anies-Puan

"Karena masing-masing punya otoritas, mau tidak mau kami juga harus mempunyai trik-trik khusus, bagaimana caranya supaya anggota KIB mau bersedia menerima Ketum (Airlangga) kami menjadi calon presiden."

"Trik apa? tapi kami nggak bisa kasih tahu di publik ini karena menyangkut internal. Intinya kami berusaha meyakinkan, tapi kami nggak bisa memaksa," katanya.