Kompas TV internasional kompas dunia

China Kritik Kapal Selam Nuklir AUKUS: Pelucutan Senjata Nuklir Jangan Standar Ganda

Kompas.tv - 3 Agustus 2022, 14:58 WIB
china-kritik-kapal-selam-nuklir-aukus-pelucutan-senjata-nuklir-jangan-standar-ganda
Kapal selam nuklir AS. (Sumber: Straits Times/Colombian Navy)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Desy Afrianti

NEW YORK, KOMPAS.TV - Delegasi China dalam Konferensi Peninjauan Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT) mengkritik kapal selam bertenaga nuklir milik aliansi militer AUKUS.

Proyek kerjasama militer Australia, Inggris dan Amerika Serikat itu, oleh Kepala Delegasi China Fu Chong, dianggap sebagai bentuk standar ganda dalam upaya pelucutan senjata nuklir dunia.

"Apa yang disebut soal pembagian nuklir (antar negara), bertentangan dengan ketentuan NPT dan meningkatkan risiko proliferasi nuklir serta konflik nuklir," kata Fu Chong, seperti diberitakan Xinhua, Selasa (2/8/2022).

"Amerika Serikat harus menarik semua senjata nuklirnya dari Eropa dan menahan diri untuk tidak mengerahkan senjata nuklir di wilayah lain mana pun," kata dia.


 

Menurutnya, kerja sama kapal selam bertenaga nuklir AUKUS telah menimbulkan risiko peningkatan senjata nuklir yang parah, bertentangan dengan tujuan dan prinsip-prinsip NPT.

Baca Juga: Siapa Pelosi, Apa Misinya ke Taiwan dan Mengapa China Sampai Ancam dengan Operasi Militer?

Dalam kesempatan yang sama, Fu Chong juga meyinggung terkait perjanjian nukilr AS-Iran dan situasi di Semenanjung Korea.

Ia mengatakan AS harus sepenuhnya mencabut sanksi terhadap Iran dan perlunya dukungan yurisdiksi pihak ketiga. Atas dasar itu, Iran juga harus kembali sepenuhnya mengurangi pengembangan senjata nuklirnya.

Sementara itu, Fu Chong menyebut situasi keamanan di Semenanjung Korea tetap kompleks dan parah. Menurutnya ada urgensi untuk mengawasi pendekatan standar ganda demi memajukan perdamaian dan mewujudkan misi denuklirisasi.

Konferensi Peninjauan Perjanjian NPT merupakan upaya memperbarui isi traktat yang mengatur pelucutan senjata nuklir dunia.

Agenda ini dilaksanakan di Markas PBB, New York, mulai 1-26 Agustus 2022. Indonesia ikut hadir dalam konferensi tersebut.

Baca Juga: Kemlu RI Tepis Kabar Media Australia soal Working Papper Ditujukan untuk Pakta Militer AUKUS (VII)


 



Sumber : Xinhua

BERITA LAINNYA



Close Ads x