Kompas TV olahraga kompas sport

Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire Jadi Pemain yang Paling Banyak Dilecehkan di Twitter

Kompas.tv - 3 Agustus 2022, 01:05 WIB
cristiano-ronaldo-dan-harry-maguire-jadi-pemain-yang-paling-banyak-dilecehkan-di-twitter
Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire menjadi pemain yang paling banyak mendapat hinaan di Twitter selama musim lalu. (Sumber: Mirror)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire menjadi pemain Liga Premier Inggris yang paling banyak dilecehkan di Twitter pada musim lalu menurut laporan baru dari Ofcom.

Penelitian oleh Alan Turing Institute mengungkapkan, tingkat kebencian online yang mengkhawatirkan terjadi musim lalu, dengan hampir 70 persen pemain Liga Premier Inggris mengalami pelecehan di Twitter pada paruh pertama kompetisi.

Analisis terhadap 2,3 juta twit yang dikirim ke pemain kompetisi papan atas itu menemukan bahwa hampir 60.000 di antaranya adalah pelecehan, dengan delapan persen pelecehan ditujukan kepada karakteristik yang dilindungi, seperti ras atau jenis kelamin mereka.

Menurut data Ofcom, Ronaldo menerima pelecehan paling banyak. Sementara, twit yang berisi bahasa yang menghina atau mengumpat lebih banyak ditujukan kepada kapten United Maguire, terutama ketika dia meminta maaf di Twitter, menyusul kekalahan 2-0 klub dari rival Manchester City pada 7 November tahun lalu.

Musim lalu, bisa dibilang merupakan kampanye terburuk Manchester United selama era Premier League.

Maka, tidak heran jika Marcus Rashford, Bruno Fernandes, Fred, Jesse Lingard, Paul Pogba dan David de Gea juga masuk dalam 10 pemain yang paling banyak mendapat hinaan di Twitter.

Selain para skuad Setan Merah, Harry Kane dan Jack Grealish juga masuk dalam daftar tersebut.

Studi ini menggunakan teknologi baru yang dapat membedakan twit kasar dengan twit lain, sementara 3.000 twit acak juga ditinjau secara manual. Dari 3.000 twit tersebut, lebih dari setengahnya positif, 27 persen netral, 12,5 persen kritis, dan 3,5 persen kasar.

Twitter dipilih karena popularitasnya di kalangan pemain, riwayat penyalahgunaan sebelumnya, dan juga karena menyediakan data untuk penelitian.

Baca Juga: Manchester United Tidak akan Hukum Cristiano Ronaldo meski Tinggalkan Stadion Lebih Awal

Namun, Antarmuka Pemrograman Aplikasi (API) tidak memperhitungkan pengamanan yang diterapkan.

Ofcom sedang bersiap untuk mengatur perusahaan teknologi di bawah undang-undang Keamanan Online baru, yang akan memperkenalkan aturan untuk situs, aplikasi, mesin pencari, dan platform perpesanan yang ditujukan untuk melindungi pengguna.

"Temuan ini menjelaskan sisi gelap dari permainan yang indah," kata direktur grup Ofcom untuk konten online dan penyiaran Kevin Bakhurst dikutip dari The Independent.


“Penyalahgunaan online tidak memiliki tempat dalam olahraga, atau dalam masyarakat yang lebih luas, dan mengatasinya membutuhkan upaya tim."

"Perusahaan media sosial tidak perlu menunggu undang-undang baru untuk membuat situs dan aplikasi mereka lebih aman bagi pengguna."



Sumber : The Independent

BERITA LAINNYA



Close Ads x