Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Kedubes Rusia Sebut Pasukan Batalion Azov Pantas Mati Memalukan, Ukraina: Rusia Negara Teroris

Kompas.tv - 31 Juli 2022, 07:25 WIB
kedubes-rusia-sebut-pasukan-batalion-azov-pantas-mati-memalukan-ukraina-rusia-negara-teroris
Kondisi penjara Olevnika yang hancur karena serangan, Jumat (29/7/2022). Sejumlah korban tewas dari serangan itu merupakan pasukan Azov yang ditahan Rusia. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

KIEV, KOMPAS.TV - Ukraina melabeli Rusia negara teroris setelah Kedutaan Besar Rusia di Inggris menyebut pasukan Batalion Azov pantas mati memalukan dengan digantung.

Cuitan kedubes Rusia itu muncul setelah lebih dari 50 tahanan perang Ukraina yang ditawan Rusia terbunuh, dan prajurit Azov dilaporkan ada di antara mereka.

Mereka tewas dalam serangan di penjara Olevnika yang terletak di Donetsk, Jumat (29/7/2022).

“Militan Azov pantas dieksekusi, tetapi bukan ditembak namun digantung, karena mereka bukan pasukan yang sebenarnya. Mereka pantas mendapat kematian yang memalukan,” cuit Kedubes Rusia dikutip dari BBC, Sabtu (30/7).

Baca Juga: China Gelar Latihan Militer di Seberang Taiwan, Peringatan untuk Pelosi?

Hal itu pun membuat cuitan Kedubes Rusia tersebut mendapat kecaman dari banyak pihak.

“Rusia merupakan negara teroris,” tulis Kepala Staf Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak di Telegram.

“Pada Abad ke-21, hanya orang-orang biadab dan teroris yang mengatakan pada tingkat diplomatik bahwa orang-orang pantas dieksekusi dengan cara digantung. RF (Rusia) adalah negara sponsor terorisme. Bukti apa lagi yang Anda butuhkan?” tambahnya.

Ukraina telah meminta PBB dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) untuk menginvestigasi kematian di Olenivka.

ICRC mengungkapkan saat ini tengah meminta akses ke fasilitas penjara yang dijalankan Rusia itu dan ke tahanan yang selamat, tetapi izin tak segera diberikan.

Ukraina dan Rusia saling menyalahkan terkait serangan ke penjara itu.


Ukraina menyebut serangan itu dilakukan Rusia dalam usaha untuk menghancurkan bukti adanya penyiksaan dan pembunuhan.

Sedangkan Rusia mengungkapkan serangan dilakukan menggunakan artileri HIMARS yang dikirim AS untuk Ukraina.

Baca Juga: Kementerian Pertahanan Rusia Klaim Tewaskan 140 Tentara Batalion Elite Ukraina dalam Serangan Rudal

Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina melakukan provokasi yang disengaja.

Batalion Azov diketahui merupakan kelompok nasionalis yang berhubungan dengan gerakan sayap kanan yang dibuat pada 2014.

Kelompok itu kemudian disatukan ke dalam pasukan Penjaga Nasional Ukraina.

Rusia sejak lama menuduh batalion tersebut sebagai neo-Nazi dan penjahat perang, dan menjadi justifikasi propaganda Kremlin melakukan invasi ke Ukraina yang dimulai 24 Februari lalu.



Sumber : BBC

BERITA LAINNYA



Close Ads x