Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Jokowi Bawa Investasi Rp100 T dari Korsel, Bahlil Tegaskan UMKM Akan 'Kecipratan' Juga

Kompas.tv - 29 Juli 2022, 08:29 WIB
jokowi-bawa-investasi-rp100-t-dari-korsel-bahlil-tegaskan-umkm-akan-kecipratan-juga
Presiden Jokowi didampingi sejumlah menterinya melakukan pertemuan dengan pimpinan 10 perusahaan besar Korea Selatan, di Seoul (28/7/2022). (Sumber: Kementerian Investasi /BKPM)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

SEOUL, KOMPAS.TV - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan menghasilkan komitmen investasi sebesar 6,72 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 100,69 triliun.

Komitmen investasi itu berasal dari 19 perusahaan besar Korsel, dalam bentuk investasi baru dan perluasan investasi yang sudah ada.

Bahlil mengatakan, pihaknya bertugas memfasilitasi dan mengawal investasi yang masuk ke Indonesia. Serta memastikan investasi tersebut dapat memberikan manfaat bagi pengusaha nasional dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal melalui kolaborasi yang dilakukan.

"Saya selalu tekankan kepada seluruh investor yang masuk agar berkolaborasi dengan pengusaha nasional dan UMKM yang ada di daerah. Kita dorong mereka untuk maju bersama dan ciptakan titik pertumbuhan ekonomi baru di daerah," kata Bahlil dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/7/2022).

Baca Juga: Toyota Investasi Rp27 Triliun, Sebagian untuk Bikin Kijang Innova Jadi Mobil Listrik

Ia menyampaikan, raihan komitmen investasi itu adalah hasil upaya pemerintah dalam menarik investasi berkualitas sebanyak-banyaknya ke Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui penyederhanaan kebijakan di bidang investasi melalui Undang-Undang (UU) No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja


 

Khususnya, terkait penerbitan perizinan berusaha dan pemberian insentif fiskal melalui sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko.

Bahlil menjelaskan, dalam pertemuan itu CEO Posco Kim Hag-dong menyampaikan rencananya untuk ntuk memulai investasi tahap kedua. Yaitu pabrik baja terintegrasi yang akan memproduksi baja untuk otomotif, termasuk kendaraan listrik, dengan rencana nilai investasi sebesar 3,5 miliar dollar AS.

Kemudian ada Vice Chairman/CEO Lotte Chemical Kim Gyo-hyun yang juga hadir dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo. Gyo-Hyun mengatakan investasi Lotte Chemical dapat berjalan dengan baik atas dukungan dan perhatian dari Pemerintah Indonesia dengan dibangunnya kompleks Petrokimia di Cilegon.

Baca Juga: Temui CEO Mitsubishi Motors di Jepang, Airlangga Kantongi Investasi Rp10 T

Sebelumnya, investasi Lotte Chemical mengalami kendala di lapangan hingga proyeknya tertunda selama 4 tahun. Proyek tersebut dapat berjalan kembali atas adanya dukungan dan fasilitasi dari Kementerian Investasi/BKPM.

Lotte Chemical pun kini ingin memperluas investasinya, yakni di sektor hilir yang melengkapi rantai pasok industri di dalam negeri.

"Dengan adanya perusahaan kami di Indonesia, kami harap bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat setempat. Untuk itu, kami siap untuk mendengar apa saja yang diperlukan oleh masyarakat. Melalui kesempatan ini, saya harapkan perhatian dan dukungan yang berkelanjutan dari Pemerintah Indonesia dan saya harap kerja sama ini dapat berjalan dengan baik," tutur Kim Gyo-hyun.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, Korea Selatan saat ini menempati peringkat ke-5 dalam realisasi investasi di Indonesia berdasarkan negara untuk periode 2017 sampai dengan semester pertama 2022.

Baca Juga: Investasi China Lewat Jalur Sutra Modern, Arab Saudi Jadi Negara Penerima Terbesar

Total investasi Negeri Ginseng itu adalah 9,08 miliar dollar AS. Nilai tersebut didominasi oleh investasi pada sektor manufaktur yaitu industri kendaraan bermotor yang mencapai 1,7 miliar dollar AS.

Selanjutnya sektor listrik, gas, dan air sebesar 1,35 miliar dollar AS, industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik, dan jam sebesar 0,92 miliar dollar AS, industri barang dari kulit dan alas kaki sebesar 0,86 miliar dollar AS, serta industri kimia dan farmasi sebesar 0,85 miliar dollar AS.



Sumber :

BERITA LAINNYA



Close Ads x