Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

APBN Surplus 6 Bulan Berturut-Turut, Sri Mulyani: Luar Biasa Positif

Kompas.tv - 28 Juli 2022, 12:57 WIB
apbn-surplus-6-bulan-berturut-turut-sri-mulyani-luar-biasa-positif
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam Talkshow Neraca Komoditas secara daring, Senin (30/5/2022). (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kemenkeu RI )
Penulis : Dina Karina | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan,  pada periode Januari-Juni 2022, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) surplus Rp 73,6 triliun. Capaian itu jauh lebih baik dibanding dengan periode yang sama, yaitu 1q I-1 yang defisit Rp 283,1 triliun.

Sri Mulyani mengatakan, APBN bisa surplus selama 6 ban pertama tahun ini, karena pendapatan negara yang tumbuh signfikan dibandingkan belanja negara.

"APBN semester I masih tercatat surplus Rp 73,6 trilun, jadi ini 6 bulan berturut-turut APBN mengalami surplus," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN KiTa, Rabu (27/6/2022).

Ia merinci, pendapatan negara sepanjang semester I-2022 tercatat sebesar Rp 1.317,2 triliun atau tumbuh 48,5 persen secara tahunan (year on year/yoy). Realisasi itu setara 58,1 persen dari target yang sebesar Rp 2.266,2 triliun.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Rasio Utang Indonesia Lebih Rendah Dibanding Negara Maju

Sementara belanja negara tercatat mencapai Rp 1.243,6 triliun atau tumbuh 6,3 persen (yoy). Adapun realisasi itu setara 40 persen dari alokasi anggaran belanja negara yang sebesar Rp 2.714, 2 triliun.

Dengan adanya surplus, lanjut Sri Mulyani, pembiayaan utang mengalami penurunan. Hingga akhir Juni 2022, pembiayaan utang baru sebesar Rp 153,5 triliun atau turun 63,5 persen (yoy) dibandingkan periode sama di 2021 yang mencapai Rp 421,1 triliun.

"Kondisi APBN semester I luar biasa positif dengan SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan) mencapai Rp 227,1 triliun, dan bahkan pembiayaan anggaran melalui penerbitan surat utang menurut Perpres seharusnya Rp 840,2 triliun, tapi kita hanya merealisasikan Rp 153,5 triliun. Ini menurun drastis dibandingkan tahun lalu," jelas Sri Mulyani.

Kinerja APBN di semester I yang positif, menjadi acuan pemerintah untuk menghadapi semester II-2022. Yaitu dengan menggunakan rumus yang sama, seperti menjaga penerimaan negara tetap stabil dan terjaga sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Toyota Investasi Rp27 Triliun, Sebagian untuk Bikin Kijang Innova Jadi Mobil Listrik



Sumber : KompasTV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.