Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Potong Pasokan Gas, AS Panik dan Uni Eropa Terancam Terbelah

Kompas.tv - 28 Juli 2022, 12:10 WIB
rusia-potong-pasokan-gas-as-panik-dan-uni-eropa-terancam-terbelah
Pipa gas Nord Stream 1 di Lubmin, Jerman. Rusia memutuskan memotong pasokan gasnya ke negara anggota Uni Eropa (UE), Senin (25/7/2022). (Sumber: Stefan Sauer/dpa via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Keputusan Rusia untuk memotong pasokan gas, membuat Amerika Serikat (AS) panik dan harus bekerja keras untuk menjaga Uni Eropa (UE) tak terbelah.

Rusia memutuskan memotong suplai energinya ke negara UE dan menimbulkan kepanikan di kedua sisi Atlantik atas potensi kekuranganngas yang para jelang musim dingin.

Pada Senin (25/7/2022), perusahaan gas Rusia, Gazprom mengungkapkan akan memotong aliran dari pipa Nord Stream 1 ke Jerman, hanya menjadi 20 persen dari kapasitasnya.

Seorang pejabat AS mengungkapkan langkah tersebut merupakan perlawanan atas sanksi Barat.

Baca Juga: China Lockdown Sejuta Warga Wuhan, Gara-gara Muncul 4 Kasus Covid-19

Hal itu juga menempatkan Barat ke wilayah yang belum dipetakan, dalam hal apakah Eropa akan memiliki cukup gas untuk melewati musim dingin.


 

“Ini menjadi ketakutan terbesar kami,” kata seorang pejabat AS dikutip dari CNN, Rabu (27/7/2022).

Menurut pejabat  itu, dampak yang diterima Eropa akan menyerang balik ke AS, khususnya terkait peningkatan harga gas alam dan listrik.

Selain itu, pemotongan tersebut juga akan menjadi ujian utama ketahanan dan persatuan Eropa melawan Rusia.

Hal itu karena Kremlin hingga saat ini masih belum menunjukkan tanda-tanda mundur dari Ukraina.

AS dan UE telah memohon kepada anggotanya untuk menghemat gas dan menyimpannya di musim dingin.

Selain itu, pada Selasa (26/7/2022), menteri energi UE telah sepakat untuk memotong penggunaan gas hingga 15 persen dari Agustus ke Maret.

Baca Juga: Rusia Tinggalkan ISS dan Buat Stasiun Luar Angkasa Sendiri, Kremlin: Sudah Diputuskan Sejak Lama

Juga akan ada diskusi dalam beberapa hari mendatang tentang peningkatan produksi tenaga nuklir di seluruh Eropa untuk mengimbangi kekurangan gas.

Jerman berencana sepenuhnya menghentikan penggunaan tenaga nuklir pada akhir 2022, tetapi pejabat AS berharap dapat meyakinkan Berlin untuk memperpanjang umur tiga pembangkit listrik tenaga nuklirnya yang tersisa di tengah krisis energi.

Para pejabat AS yang telah berhubungan erat khususnya dengan pejabat Jerman dan Prancis, sangat khawatir Eropa menghadapi kekurangan gas yang serius di musim dingin.

Itu karena negara-negara UE akan berjuang mengisi cadangan mereka selama beberapa bulan ke depan dengan Nord Stream 1, yang hanya menyediakan sedikit dari kapasitasnya.



Sumber : CNN

BERITA LAINNYA



Close Ads x