Kompas TV nasional politik

Panglima Militer AS Datangi Indonesia, Istana Bantah Buntut Jokowi ke China

Kompas.tv - 26 Juli 2022, 07:08 WIB
panglima-militer-as-datangi-indonesia-istana-bantah-buntut-jokowi-ke-china
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberi hormat bersama Kastaf Gabungan AS Jenderal Mark Milley kepada barisan tentara dalam upacara militer di Mabes TNI, Jakarta, Minggu (24/7/2022). (Sumber: Achmad Ibrahim/Associated Press)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko menanggapi kedatangan Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS) Jenderal Mark AA Milley ke Indonesia.

Diketahui, kedatangan Jenderal Mark AA Milley ke Tanah Air dilakukan pada Minggu (24/7/2022) atau sehari sebelum Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertolak ke China.

Baca Juga: Anggota DPR Yakin Kasus Kematian Brigadir J akan Terungkap Jika Kapolri Punya Political Will

Moeldoko pun membantah bahwa kunjungan pimpinan tertinggi militer AS ke Indonesia itu terkait dengan rencana Presiden Jokowi bertandang ke China menemui Presiden Xi Jinping.

Moeldoko mengatakan pimpinan Militer AS datang ke Indonesia dengan disambut oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, merupakan hal yang wajar untuk memperkuat komunikasi antar dua negara.


“Pertemuan antara para panglima itu hal yang wajar karena di situ perlunya memperkuat komunikasi, sehingga persahabatan dari waktu ke waktu semakin baik,” kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (25/7/2022).

Moeldoko yang juga Mantan Panglima TNI itu menjelaskan, pimpinan milter Indonesia juga kerap berkunjung ke negara lain untuk menemui koleganya.

Baca Juga: ACT Diduga Selewengkan Dana Kecelakaan Lion Air Rp34 M: Dipakai Bikin Koperasi 212 hingga Pesantren

Hal itu guna menyampaikan aspirasi dan keinginan Indonesia kepada negara yang dikunjungi. Selain itu, hal tersebut dilakukan agar kedua negara memiliki kesepahaman memandang suatu isu.

“Biasa kita juga berkunjung ke panglima sebuah negara untuk bertukar pikiran, untuk men-delivery (menyampaikan) kami inginnya begini," ujar Moeldoko.

"Itu biasa kita lakukan seperti itu agar negara lain juga paham bahwa Indonesia punya sikap dalam melihat situasi lingkungan seperti apa, itu biasa kita lakukan seperti itu."



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x