Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Klaim Ukraina: Objek Sipil yang Diserang Rusia 58 Kali Lipat Lebih Banyak Dibanding Target Militer

Kompas.tv - 16 Juli 2022, 12:17 WIB
klaim-ukraina-objek-sipil-yang-diserang-rusia-58-kali-lipat-lebih-banyak-dibanding-target-militer
Ilustrasi. Bercak darah pada badan mobil di lokasi serangan rudal mematikan Rusia di Vinnytsia, Ukraina, Kamis (14/7/2022). Pada Jumat (15/7/2022), Wakil Menteri Dalam Negeri Ukraina Yevhen Yenin mengeklaim bahwa pasukan Rusia menyerang jauh lebih banyak objek sipil dibanding target militer sejak awal invasi pada 24 Februari silam. (Sumber: Efrem Lukatsky/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

KIEV, KOMPAS.TV - Pemerintah Ukraina mengeklaim bahwa pasukan Rusia menyerang jauh lebih banyak objek sipil dibanding target militer sejak awal invasi pada 24 Februari silam. Klaim tersebut disampaikan Wakil Menteri Dalam Negeri Ukraina Yevhen Yenin, Jumat (15/7/2022).

Menurut pemaparan Yenin, selama perang Rusia-Ukraina, Moskow telah menghantam 17.314 objek sipil. Sebaliknya, target militer yang disasar Rusia kurang-lebih “hanya” 300.

Artinya, berdasarkan estimasi Kiev, serangan Rusia ke objek sipil 58 kali lipat lebih banyak dibanding target militer.

“Belakangan ini, kita melihat serangan yang diarahkan ke objek-objek sipil. Secara spesifik, saya meminta laporan ikhtisar tentang berapa banyak rudal Rusia yang mengenai target militer, dan berapa banyak yang mengenai (objek) sipil,” kata Yenin dalam siaran televisi Ukraina sebagaimana dilansir kantor berita Ukrinform.

“Sebagai perbandingan: sejak agresi berskala-besar (Rusia), telah ada 17.314 serangan ke target sipil, sedangkan yang mengenai target militer hanya 300 lebih sedikit,” lanjutnya.


Baca Juga: Rusia Ancam Perang di Ukraina akan Lebih Lama jika Inggris Terus Kirim Senjata ke Pasukan Zelensky

Lebih lanjut, pejabat Kiev itu mengeklaim serangan brutal Rusia ditujukan untuk “membinasakan bangsa Ukraina.”

Sejak awal invasi, berbagai serangan udara Rusia tercatat mengenai fasilitas sipil seperti tempat permukiman, rumah sakit, hingga monumen dan menewaskan banyak orang.

Sejumlah serangan yang disorot di antaranya adalah pengeboman gedung teater Mariupol yang dijadikan tempat pengungsian pada 16 Maret. Korban jiwa akibat serangan ini diperkirakan antara 300-600 orang.

Pada 8 April, serangan rudal Rusia juga mengenai stasiun Kramatorsk ketika ribuan pengungsi hendak naik kereta. Setidaknya 50 orang tewas akibat serangan ini, termasuk lima anak-anak.

Terkini, pada 14 Juli, serangan Rusia kembali mengenai warga sipil di Vinnytsia, tengah Ukraina. Kiev menyebut Moskow menyerang Vinnytsia dengan rudal jelajah Kalibr dan menewaskan setidaknya 23 orang.

Yenin menyebut insiden serangan di Vinnytsia tengah diselidiki oleh unit investigasi kepolisian serta dinas intelijen. 

“Saya belum siap memberikan informasi apa pun tentang penangkapan terduga pelaku dari serangan teroris di Vinnytsia. Segera setelah rahasia investigasi boleh dibeberkan, informasi yang relevan akan diungkap untuk publik,” pungkas Yenin.

Baca Juga: Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 Bertemu di Bali, Bahas Inflasi, Ukraina dan Ekonomi

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x