Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Bulgaria Usir 70 Diplomat Rusia, Lavrov Janjikan Pembalasan: Mereka Disuapi Amerika

Kompas.tv - 5 Juli 2022, 03:05 WIB
bulgaria-usir-70-diplomat-rusia-lavrov-janjikan-pembalasan-mereka-disuapi-amerika
Menteri Luar Negrei Rusia Sergey Lavrov (kanan) saat menggelar konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza di Moskow, Senin (4/7/2022). (Sumber: Evgenia Novozhenina/Pool Reuters)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berjanji akan membalas tindakan pengusiran 70 diplomat Rusia oleh Bulgaria. Hal tersebut disampaikan Lavrov di tengah kunjungan Menteri Luar Negeri Venezuela Carlos Faria ke Moskow, Senin (4/7/2022).

Bulgaria mengusir 70 dipomat dan personel teknis misi diplomatik Rusia pada 28 Juni lalu. Pengusiran besar-besaran ini melumpuhkan layanan kedutaan dan konsulat Rusia di Bulgaria.

“Untuk kondisi sebenarnya di lapangan, bisa dikatakan, orang-orang yang diusir Bulgaria secara ilegal, ditetapkan sebagai persona non grata, kebanyakan dari mereka melaksankan fungsi dari misi diplomatik kami,” kata Lavrov dikutip TASS.

“Sekarang, setelah tindakan ini, yang mana jelas saja ilegal menurut perkiraan Kementerian Luar Negeri (Rusia), kedutaan tidak bisa beroperasi secara normal. Tentu saja kami akan membalas (tindakan Bulgaria),” sambungnya.

Baca Juga: Serangan Rusia ke Ukraina Meningkat Usai Kunjungan Jokowi, Pengamat: Misinya Bukan Gencatan Senjata

Bulgaria mengusir diplomat Rusia karena menuduh mereka menjalankan aksi spionase. Perdana Menteri Bulgaria Kiril Petkov menuduh Kremlin ingin mencampuri urusan internal negara itu.

Lavrov sendiri menuding keputusan Sofia mengusir diplomat Rusia bukanlah kebijakan independen Petkov. Ia menuduh pemerintah Bulgaria sebatas “disuapi” Amerika Serikat (AS).

“Komentarnya (Petkov) di sini, menurut saya, adalah bukti. Ini adalah kebijakan sang perdana menteri yang disuapi, yang mana memiliki orientasi pro-Amerika yang benar-benar terbuka dan jelas dan siap memenuhi setiap keinginan tuannya (AS),” kata Lavrov.

“Dan harapan tuannya adalah membunuh ingatan historis bangsa Bulgaria, untuk menghancurkan fondasi hubungan (dengan Rusia/Soviet) yang diperkuat perjuangan bersama meraih kemerdekaan dan di banyak situasi lain, termasuk sejarah belakangan ini,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Lavrov menuduh Washington tak hanya berupaya memengaruhi Bulgaria. Ia mengeklaim negara-negara lain di kawasan Balkan juga turut dipengaruhi AS.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu, berbagai negara Eropa berbondong-bondong mengusir diplomat kiriman Moskow. Negara-negara yang mengusir diplomat Rusia antara lain adalah Denmark, Swedia, Italia, Rumania, hingga Spanyol.

Baca Juga: Diplomat Rusia Tuduh Prancis Bocorkan Rahasia Pembicaraan Macron-Putin


 



Sumber : TASS


BERITA LAINNYA



Close Ads x