Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rusia Klaim Telah Kendalikan Luhansk, Provinsi Penting di Ukraina Timur

Kompas.tv - 4 Juli 2022, 08:06 WIB
rusia-klaim-telah-kendalikan-luhansk-provinsi-penting-di-ukraina-timur
Bangunan tempat tinggal yang rusak terlihat di Lysychansk, Provinsi Luhansk, Ukraina, Minggu, 3 Juli 2022. Pasukan Rusia menggempur kota Lysychansk dan sekitarnya dalam upaya habis-habisan untuk merebut benteng terakhir perlawanan di provinsi Luhansk, Ukraina Timur. (Sumber: Administrasi militer wilayah Luhansk melalui AP.)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Desy Afrianti

KIEV, KOMPAS.TV - Rusia mengklaim telah mengendalikan provinsi penting di Ukraina timur, yaitu Provinsi Luhansk, Minggu (3/7/2022). Provinsi ini merupakan kunci untuk mencapai tujuan utama dari perang.

Staf Umum Militer Ukraina melaporkan bahwa pasukannya telah ditarik dari kota Lysychansk di provinsi Luhansk. Presiden Volodymr Zelenskyy mengakui penarikan itu tetapi mengatakan perjuangan untuk kota itu masih berlangsung di pinggiran.

Jika memang Luhansk telah direbut Rusia, maka peristiwa ini akan membuat pasukan Rusia semakin kuat untuk merebut Donbas, yaitu wilayah tambang dan pabrik yang ingin direbut oleh Presiden Vladimir Putin.

Seperti dikutip dari The Associated Press, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan kepada Putin bahwa pasukan Rusia, dengan milisi separatis lokal, telah membangun kendali penuh atas kota Lysychansk dan sekarang menguasai semua Luhansk.

Baca Juga: Misi Perdamaian Jokowi Datangi Ukraina dan Rusia Merupakan Amanat Konstitusi!

Separatis di Luhansk dan Donetsk yang berdekatan, yang membentuk Donbas dan merupakan rumah bagi masyarakat yang berbahasa Rusia. Mereka mendeklarasikan kemerdekaan dari Ukraina pada tahun 2014 dan pasukan mereka memerangi pasukan Ukraina. Rusia secara resmi mengakui republik yang memproklamirkan diri beberapa hari sebelum invasi 24 Februari ke Ukraina.


 

Pasukan Ukraina dan Rusia berjuang keras untuk memperebutkan Lysychansk dalam beberapa hari terakhir setelah kota tetangga itu jatuh pekan lalu. Pada Minggu malam, Staf Umum militer Ukraina mengkonfirmasi di media sosial bahwa pasukannya telah ditarik dari Lysychansk untuk menyelamatkan nyawa para pembela Ukraina.

Dalam pidatonya, Presiden Ukraina Volodymr Zelenskyy mencatat penarikan itu. Namun dia bersumpah akan kembali ke Luhansk dengan senjata yang lebih modern. Sebelumnya, Zelenskyy mengatakan pasukan Ukraina masih memerangi tentara Rusia di pinggiran Lysychansk dalam situasi yang sangat sulit dan berbahaya.

“Kami tidak bisa memberi Anda keputusan akhir. Lysychansk masih diperjuangkan,” kata Zelenskyy dalam konferensi pers di Kiev bersama perdana menteri Australia yang sedang berkunjung. Dia mencatat bahwa wilayah dapat bergerak cepat dari satu sisi ke sisi lain.

Pasukan Rusia mempertahankan keunggulan di daerah itu, dia mengakui, menyebutnya sebagai titik lemah militer Ukraina.

Baca Juga: Inilah Mariia yang Kini Sebagai Komandan Wanita Perang Ukraina di Donbas

Perebutan Lysychansk akan memberi Rusia lebih banyak wilayah untuk mengintensifkan serangan terhadap Donetsk. Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Rusia diperkirakan menguasai sekitar setengah dari Donetsk, tetapi tidak jelas di mana posisinya sekarang.

Jika Rusia menang di Donbas, Ukraina tidak hanya akan kehilangan tanah tetapi mungkin sebagian besar kekuatan militernya yang paling mampu, membuka jalan bagi Moskow untuk merebut lebih banyak wilayah dan memperkuat kemampuannya untuk mendikte persyaratan ke Kyiv.

Sejak gagal merebut Kiev dan daerah lain di utara dan tengah Ukraina pada awal perang, Rusia telah fokus untuk merebut Donbas. Mereka melepaskan tembakan sengit dan terlibat dalam pertempuran dari rumah ke rumah yang menghancurkan Lysychansk dan desa-desa terdekat.
 



Sumber : The Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x