Kompas TV nasional politik

Pengganti Tjahjo Kumolo di Menpan RB Dinilai dari PDIP, Stafsus Mensesneg: Presiden Belum Tentukan

Kompas.tv - 2 Juli 2022, 21:38 WIB
pengganti-tjahjo-kumolo-di-menpan-rb-dinilai-dari-pdip-stafsus-mensesneg-presiden-belum-tentukan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo. (Sumber: Dok. KemenPANRB)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo belum memutuskan pengganti Tjahjo Kumolo di Kemenpan RB. 

Diprediksi pengganti Tjahjo Kumolo akan kembali diisi kader PDI Perjuangan. Sebab Kemenpan RB ini dinilai krusial terkait pertimbangan elektoral para ASN di seluruh Indonesia.

Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini memastikan Presiden Joko Widodo belum memutuskan pengganti Tjahjo Kumolo di Kemenpan RB.

Baca Juga: Punya Kedekatan Mendalam Bersama Tjahjo Kumolo, Jokowi Takziah ke Rumah Duka Saat Tiba di Indonesia

Menurut Faldo, pemerintah tentunya ingin mencari pengganti posisi yang ditinggalkan Tjahjo Kumolo. 

Namun saat ini pemerintah masih dalam suasana duka dan pergantian menteri juga dibutuhkan diskusi dan menyesuaikan dengan agenda presiden.

"Saat ini suasana masih dalam suasana duka, dan tentunya butuh diskusi dan menyesuaikan dengan agenda-agenda presiden lainnya. Kita tunggu saja keputusan presiden seperti apa," ujar Faldo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/7/2022).

Faldo menegaskan, pemerintah akan mengupayakan fungsi-fungsi tata kelola di Kemenpan RB berjalan dengan optimal.

Baca Juga: Pengamat: Posisi Menteri PAN RB Pengganti Tjahjo Kumolo akan Diisi Kader PDIP, Begini Analisisnya

Adapun pengganti Tjahjo menurutnya akan dipilih sosok yang tepat. Saat ini Presiden Jokowi telah menunjuk Menkopolhukam Mahfud MD sebagai MenpanRB ad interim atau sementara. 

"Kami mengajak semuanya mendoakan agar almarhum dimudahkan jalannya. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang ditinggalkan dalam beberapa waktu ke depan sudah didedikasikan dengan baik. Jadi, tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan," ujar Faldo.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x