Kompas TV nasional rumah pemilu

Muncul Gagasan Duet NU-Muhammadiyah untuk Pilpres 2024, Ini Sikap PP Muhammadiyah

Kompas.tv - 30 Juni 2022, 16:19 WIB
muncul-gagasan-duet-nu-muhammadiyah-untuk-pilpres-2024-ini-sikap-pp-muhammadiyah
Ilustrasi bendera NU dan Muhammadiyah, muncul gerakan untuk duetkan dua ormas ini untuk Pilpres 2024 (Sumber: Muhammadiyah.or.id)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV –  Wakil Ketua Dewan Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah, Faiz Rafdhi, pun memberikan tanggapan soal gagasan duet NU-Muhammadiyah untuk Pilpres 2024 itu.

Ia pun menyebut, Muhammadiyah menyambut baik gagasan menduetkan NU-Muhamadiyah untuk Pilpres 2024 mendatang.

Namun ia juga menegaskan, PP Muhammadiyah tetap netral urusan pilpres.

Tanggapan ini muncul saat pihaknya didatangi Ikatan Cendekiawan Muslim (ICMI) Muda dan menyatakan akan membawa pesan soal NU-Muhammadiyah untuk Pilpres 2024 ke pimpinan tertinggi di Muhammadiyah.

“Kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh ICMI Muda. Saya kira ini malah mendahului yang lain," pungkas Faiz Rafdi dikutip dari Tribunnnews, Kamis (30/6/2022).

“Umat Islam saat ini termasuk juga Ormas Islam di dalamnya merasakan problem bangsa yang sama. Kebetulan hari ini ICMI Muda mengawali membangun sebuah gerakan keummatan ini," sambungnya. 

Ia juga menegaskan akan membawa pesan soal duet NU-Muhammadiyah untuk Pilpres 2024 di agenda ke Muktamar.

Sebagai informasi, Muktamar Muhamamadiyah adalah forum tertinggi Muhammadiyah dan akan digelar pada 18-22 November di Surakarta. 

"PP Muhammadiyah menyambut baik upaya gerakan keummatan ini. PP Muhammadiyah akan membawa pesan ICMI Muda tersebut dan berharap masuk pembahasan dalam agenda Muktamar bahkan menjadi rekomendasi Muktamar jika memungkinkan,” lanjutnya.

“Namun ini perlu kajian serius. Meski demikian, bicara politik 2024 semua sangat mungkin. Termasuk duet Muhammadiyah-NU,” tambahnya.

Faiz juga menambahkan bahwa PP Muhammadiyah sangat berkepentingan terhadap Pilpres 2024 bukan pada nama atau figur tertentu, namun lebih pada nilai-nilai dari kepemimpinan.

"Yaitu baldatun toyyibatun wa robbun ghofur," tambahnya. 



Sumber : Kompas TV/Tribunnews

BERITA LAINNYA



Close Ads x