Kompas TV regional berita daerah

5 Pasar Hewan di Boyolali Belum Dibuka, Masih Tunggu Hasil Evaluasi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

Kompas.tv - 29 Juni 2022, 18:40 WIB
5-pasar-hewan-di-boyolali-belum-dibuka-masih-tunggu-hasil-evaluasi-wabah-penyakit-mulut-dan-kuku
Sejumlah pedagang melakukan transaksi ternak sapi sebelum penutupan pasar untuk mencegah penyebaran PMK, di Pasar Hewan Jelok Cepogo Boyolali,Jateng, Kamis (26/5/2022). (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Deni Muliya

BOYOLALI, KOMPAS.TV – Keputusan untuk membuka lima pasar hewan di Boyolali, Jawa Tengah masih menunggu hasil evaluasi perkembangan penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah tersebut.

Bupati Boyolali M Said Hidayat mengatakan, pihaknya melihat perkembangan bagaimana pola penanganan penyebaran PMK, sehingga ketika pasar hewan dibuka semua sudah kondisi aman dan nyaman.

"Kami tidak perlu tergesa-gesa tetapi rasa nyaman dan aman bagi pedagang, peternak, dan masyarakat lainnya yang diutamakan," kata Said di Boyolali, Jateng, Rabu (29/6/2022), seperti dikutip dari Antara.

Terdapat lima pasar hewan di Kabupaten Boyolali yang ditutup.

Kelima pasar hewan itu adalah Pasar Hewan Jelok di Kecamatan Cepogo, Pasar Hewan Karanggede, Pasar Hewan Kalioso di Kecamatan Nogosari, Pasar Hewan Simo dan Pasar Hewan Ampel.

Penutupan tahap ketiga mulai tanggal 21 Juni hingga 4 Juli mendatang, untuk mencegah penyebaran wabah PMK.

Penutupan pasar hewan tahap ketiga masih dilakukan sambil menunggu penanganan wabah PMK.

Yakni dengan mengumpulkan tenaga kesehatan hewan antara lain veteriner Disnakan, paramedis, inseminator dan penyuluh nonmedik untuk melaksanakan vaksinasi di 22 wilayah kecamatan.

Baca Juga: Pasar Hewan Jatinom Klaten Sepi Dagangan, Pilih Jual Sapi dari Orang ke Orang

Sejauh ini, Boyolali mendapat bantuan vaksinasi sebanyak 1.900 dosis untuk 1.900 ekor sapi dengan prioritas jenis perah di tahap pertama.


Hal itu merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Boyolali dalam percepatan vaksinasi PMK.

Percepatan vaksinasi ini sudah dimulai dari Kecamatan Selo, Andong, dan kemudian Mojosongo.

Said mengatakan, jika pasar hewan mulai dibuka, maka harus dilaksanakan sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Salah satunya, Dinas Perdagangan diminta menyiapkan kotak tempat cairan disinfektan, sehingga ternak sebelum masuk pasar harus melalui kotak untuk mencuci kakinya agar steril dari wabah PMK.

"Hal sama saat pandemi Covid-19, saya minta sediakan tempat cuci tangan, sedangkan PMK disediakan kotak tempat cuci kaki hewan ternak sapi. Hal ini, langkah pengamanan ketika hewan ternak masuk pasar steril PMK," ujarnya.

Pihaknya akan mengevaluasi kondisi perkembangan penyebaran PMK, juga melihat perkembangan wilayah tetangga kabupaten di perbatasan.

Hingga per tanggal 26 Juni 2022, kasus PMK di Boyolali yakni, ternak sapi yang mengalami suspect ada 3.748 ekor, positif 32 ekor, mati karena PMK 30 ekor, sapi yang dipotong paksa enam ekor, dan sembuh dari PMK 753 ekor.



Sumber : Kompas TV/Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x