Kompas TV video vod

Saling Sindir Partai Sombong, Akankah Romantisme PDI-P dan Nasdem Berakhir di Pemilu 2024 Mendatang?

Kompas.tv - 24 Juni 2022, 22:45 WIB
Penulis : Aisha Amalia Putri

JAKARTA, KOMPAS.TV - Di saat sejumlah partai politik saling bertemu menjajaki kerja sama politik jelang pemilu dan pilpres 2024, dua parpol pengusung Presiden Joko Widodo, PDI-Perjuangan dan Partai Nasdem, tengah saling sindir.

Saat menutup rakernas pada Jumat (17/06) lalu, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyebut, adanya partai yang sombong dan merasa hebat sendiri.

Publik meyakini pernyataan ini ditujukan kepada PDI-Perjuangan.

Seolah menimpali pernyataan Surya Paloh, Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati menyatakan partainya tidak pernah merasa sombong, di arena Rakernas PDI-P.

Sekjen PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto, merespons pertemuan partai Nasdem dengan PKS dengan ucapan selamat dan menyatakan partainya tidak akan berkoalisi dengan PKS.

Hasto juga menyatakan, PDI-P masih pikir-pikir untuk berkoalisi dengan Partai Nasdem, meski kedua partai saat ini menjadi bagian dari koalisi pemerintah.

Pernyataan berbeda justru dilontarkan Partai Nasdem.

Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate menyebut, partainya merasa perlu menjajaki komunikasi politik dengan PDI-Perjuangan.

Berbicara kekuatan partai politik, berdasarkan survei elektabilitas yang dibuat Litbang Kompas pada Juni 2022, Partai Nasdem punya elektabiltas yang terpaut cukup jauh dengan PDI-Perjuangan.

Partai Nasdem mengantongi elektabilitas 4,1 persen.

Sedangkan PDI-Perjuangan punya elektabilitas 22,8 persen.

Yang jelas, situasi politik masih dinamis dan memungkinkan kerja sama kedua parpol berlanjut atau bisa berada di perahu berbeda di pemilu 2024.

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x