Kompas TV video vod

Diskusi dengan Berbagai Partai Politik, Ketum Nasdem Surya Paloh: Masih Komunikasi, Belum Koalisi

Kompas.tv - 24 Juni 2022, 17:06 WIB
Penulis : Edwin Zhan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah Nasdem mengumumkan usulan tiga nama Calon Presiden (Capres) 2024, dua partai lain, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menjajaki koalisi.

Sementara itu, Gubernur JAWA tengah yang juga kader PDI Perjuangan, Ganjar pranowo menegaskan, pengajuan calon presiden adalah hak Ketua Umum PDI Perjuangan.

Sepanjang pekan keempat juni, situasi Indonesia diramaikan dengan manuver partai demi mendapatkan tiket dan meningkatkan suara di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Setelah satu koalisi, yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terbentuk, partai lain berupaya membentuk koalisi.

Nasdem yang punya sembilan persen kursi DPR jadi idola baru dalam kerja sama politik di Pemilihan Presiden dan Legislatif 2024.

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sudah tiga kali bolak balik bertemu Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem.

Bahkan Ketua Majelis Tinggi Demokrat, yang juga presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sampai turun gunung mendatangi Surya di kantornya, Nasdem Tower.

Partai lain yang merapat ke Nasdem Tower adalah PKS.

Meski sudah merapat, Nasdem menilai belum ada kesepakatan antar ketiga partai.

Baik Demokrat maupun PKS juga masih terkesan penjajakan dengan Nasdem yang saat ini punya daya tawar lebih kuat dalam pencalonan presiden 2024.

Kedatangan kedua partai ke Nasdem adalah karena daya tarik bakal calon presiden yang diusulkan Nasdem.

Dari tiga yang diusulkan, Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta yang diyakini menjadi magnet Nasdem.

Keinginan segera membentuk koalisi sebelum ada pencalonan presiden, menurut Analis Politik Centre For Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes; karena saat ini, belum ada kepastian bakal calon presiden yang unggul dalam jajak pendapat.

Berbeda situasi dengan 2014 dan 2019, saat Jokowi unggul jauh dari kandidat lain.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x