Kompas TV nasional rumah pemilu

CSIS Ungkap Tiga Ketidakpastian yang Bikin Parpol Ketar-ketir, Salah Satunya Soal Ganjar Jadi Capres

Kompas.tv - 24 Juni 2022, 10:25 WIB
csis-ungkap-tiga-ketidakpastian-yang-bikin-parpol-ketar-ketir-salah-satunya-soal-ganjar-jadi-capres
Analis politik CSIS Arya Fernandes bilang ada tiga ketidakpastian yang bikin parpol ketar-ketir. (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV – Analis politik CSIS, Arya Fernandes menyebut, usaha menjalin koalisi yang dilakukan pelbagai partai politik (parpol) elite Indonesia belakangan ini didasari oleh tiga ketidakpastian yang membuat mereka ketar-ketir.

Ketiga ketidakpastian ini, menurut Arya, membuat parpol waspada dan berusaha menjalin komunikasi menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.

“Partai-partai mulai ketemu di titik tengah. Saat ini ada tren berubah, biasanya koalisi dibentuk di akhir. Sekarang partai terbuka di awal untuk mulai koalisi. Ini faktornya ada tiga,” ungkap Arya di acara Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Jumat (24/6/2022).

“Ketidakpastian pertama, kita tidak tahu siapa calon yang maju. Ganjar Pranowo maju atau tidak, partai juga belum tahu,” ungkapnya.

Apalagi, kata dia, Ganjar yang menempati posisi atas dalam survei-survei calon presiden (capres) seperti mendapat peringatan dari PDIP dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Ganjar maju atau tidak, itu tidak pasti. Apalagi ada warning dari Mega. Ada ketidakpastian. Lalu ada di koalisi KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) yang juga terkait masuknya Nasdem, itu juga masih ada ketidakpastian,” ungkapnya.

Yang kedua, lanjut Arya, adalah soal siapa yang nantinya bakal menang di Pemilu 2024.

“Kedua, ketidakpastian siapa yang menang. Sekarang ini tipis dalam pelbagai survei."

“Ketiga, ini soal ketidakpastian apakah nanti diprediksi satu atau dua putaran. Kalau tiga calon, sudah pasti akan dua putaran,” paparnya.

“Ini yang jadi perubahan perilaku partai dalam koalisi hingga akhirnya menjajaki lebih awal." 

Baca Juga: PDIP Tutup Pintu Koalisi, PKS: Ngono Yo Ngono Ning Ojo Ngono


Pilihan Partai Terbatas

Arya juga menjelaskan, saat ini pilihan parpol untuk koalisi semakin kelihatan dan mengerucut.

"Sekarang kalau dilihat kecenderungan mulai mengerucut untuk partai. Apalagi, pilihan partai juga terbatas untuk nantinya koalisi," ungkapnya. 

Hal ini, kata Arya, terlihat dari pernyataan terbuka PDIP yang enggan berkoalisi dengan PKS dan Partai Demokrat.

"Misalnya PDIP tidak mau dengan Demokrat atau PKS, maka pilihan mereka juga terbatas, khususnya Demokrat. Untuk di Koalisi Indonesia Bersatu juga (kemungkinannya) kecil gabung," lanjutnya. 

Maka, ia pun menilai, pilihan PDIP tinggal Partai NasDem, Gerindra, dan PKB yang belum tergabung dan berpotensi menjadi titik penting koalisi. 

"Pilihannya di NasDem. Kalau kita asumsikan KIB solid, ya di luar cuma ada PKB dan Gerindra. Misalnya PKB bermain ke PDIP, Gerindra akan kehilangan kesempatan," tutupnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ngaku Tidak Bisa Tidur Usai Ikuti Rakernas PDIP

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.