Kompas TV internasional kompas dunia

Malaysia Kekurangan 1,2 Juta Tenaga Kerja, 40 Pekerja Perkebunan Sawit asal Indonesia Mulai Tiba

Kompas.tv - 22 Juni 2022, 21:30 WIB
malaysia-kekurangan-1-2-juta-tenaga-kerja-40-pekerja-perkebunan-sawit-asal-indonesia-mulai-tiba
Malaysia hari Rabu (22/6/2022) menerima kelompok pertama pekerja migran Indonesia sejak dibukanya kembali perbatasannya, dengan harapan dapat mengurangi kekurangan tenaga kerja. (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Malaysia hari Rabu (22/6/2022) menerima kelompok pertama pekerja migran Indonesia sejak dibukanya kembali perbatasannya. 

Negeri jiran itu berharap, kedatangan kelompok pekerja migran asal Indonesia itu dapat mengurangi kekurangan tenaga kerja yang besar di perkebunan kelapa sawit, seperti laporan Straits Times.

Produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia itu kekurangan setidaknya 1,2 juta pekerja di sektor manufaktur, perkebunan dan konstruksi, kekurangan yang semakin memburuk setiap hari karena aktivitas ekonomi bangkit kembali dari pandemi.

Malaysia belum melihat kembalinya pekerja migran yang signifikan meskipun membuka kembali perbatasan pada bulan April. Ini lantaran persetujuan pemerintah yang lambat dan negosiasi yang berlarut-larut dengan Indonesia dan Bangladesh mengenai perlindungan pekerja.

“Sampai hari ini, kami menyetujui permintaan untuk 4.699 pekerja untuk perkebunan (sektor) saja,” kata Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, seperti dikutip Straits Times.

Sekitar 40 pekerja perkebunan kelapa sawit dijadwalkan tiba hari Rabu, kata Hermono. Mereka, kata Hermono, seperti kebanyakan orang Indonesia yang hanya menggunakan satu nama.

Indonesia bulan lalu melarang sekelompok sekitar 150 pekerja perkebunan pergi ke Malaysia karena perekrut tidak mengikuti prosedur emigrasi yang tepat dan sebagian besar pekerja tidak memiliki visa yang tepat.

Kedatangan pekerja migran akan membantu meringankan kekurangan lebih dari 100.000 pekerja di perkebunan kelapa sawit, yang terpaksa meninggalkan ribuan ton buah sawit membusuk di pohon karena kurangnya pemanen.

Kementerian Sumber Daya Manusia Malaysia belum menanggapi permintaan komentar.

Baca Juga: Malaysia Sebut Gaji Pekerja Asing Tak Boleh Dipotong untuk Tutup Biaya Pengusaha Datangkan Mereka

Malaysia hari Rabu (22/6/2022) menerima kelompok pertama pekerja migran Indonesia sejak dibukanya kembali perbatasannya. (Sumber: Antara )

Sebelumnya pada hari Jumat awal bulan Juni (3/6), Pemerintah Malaysia menegaskan, gaji pekerja asing di Malaysia tidak boleh dipotong sama sekali untuk menutup biaya pengusaha mendatangkan mereka ke Malaysia.

Hal itu diungkapkan Menteri SDM Malaysia S Saravanan seperti dilaporkan kantor berita Bernama, Jumat (3/6).

Bila gaji pekerja dipotong untuk menutup biaya tersebut, risikonya adalah pembatalan kuota pengusaha untuk mendatangkan pekerja, tambah Saravanan.

Seperti dilansir Bernama, Saravanan mengatakan, setiap majikan yang membawa pekerja asing harus menanggung semua biaya, termasuk akomodasi dan tarif penerbangan. Sehingga, tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh pekerja asing. 

Namun, menurut dia, kementeriannya tidak bisa ikut campur dalam masalah apa pun yang berkaitan dengan agen di negara asal pekerja.

"Pengusaha tidak boleh menanggung biaya hanya untuk diganti dengan pemotongan gaji pekerja nantinya," tegasnya.

Jika sampai ada pengaduan dari pekerja melalui aplikasi digital "Working For Workers" (WFW), kementeriannya akan membatalkan kuota majikan mereka, katanya.

Saravanan mengatakan itu pada konferensi pers di Kuala Lumpur pada Jumat (3/6) beberapa waktu lalu.

 



Sumber : Straits Times

BERITA LAINNYA



Close Ads x