Kompas TV bisnis bumn

Rute Jakarta-Yogyakarta Pelita Air Mulai Dibuka Hari Ini

Kompas.tv - 20 Juni 2022, 13:54 WIB
rute-jakarta-yogyakarta-pelita-air-mulai-dibuka-hari-ini
PT Pelita Air Service memperkenalkan desain baru bersamaan dengan kedatangan dua pesawat Airbus A320 di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (11/4/2022). Kedatangan dua pesawat dengan penampakkan desain baru ini dalam rangka persiapan Pelita Air dalam memperluas layanannya ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight). (Sumber: Dok. PT Pelita Air Service)
Penulis : Dina Karina | Editor : Purwanto

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Maskapai Pelita Air kini membuka rute kedua penerbangan regulernya, yaitu Jakarta-Yogyakarta-Jakarta. Pelita membuka rute tersebut melalui Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai Senin  (20/6/2022).

Rute penerbangan reguler pertama Pelita Air adalah Jakarta-Denpasar. Direktur Utama PT Pelita Air Service Dendy Kurniawan di Kulon Progo mengatakan, pembukaan rute baru ini untuk mendukung pemenuhan kebutuhan perjalanan udara yang meningkat setelah pandemi COVID-19.

"Ini adalah rute kedua kami setelah Jakarta-Denpasar. Ini merupakan amanat Pelita Air yang harus kami emban, Animo masyarakat dan demand untuk melakukan traveling sudah sangat luar biasa, lebih cepat dari yang semua orang perkirakan setelah selama dua tahun mengalami pandemi," kata Dendy dalam keterangan tertulisnya.

Ia menjelaskan, Pelita Air mengoperasikan layanan penerbangan reguler rute Bandara Soekarno-Hatta (CGK) – Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) – Soekarno-Hatta (CGK) setiap hari.

Baca Juga: Pelita Air Resmikan Penerbangan Jakarta-Bali & Bali-Jakarta! Masing-masing 1 Jadwal Per Hari

Yakni dengan frekuensi satu kali per hari dengan jadwal Jakarta-Yogyakarta (IP240) pada 06.40 WIB-07.55 WIB, dan Yogyakarta-Jakarta (IP241) pada 08.40 WIB-10.00 WIB.

Nantinya frekuensi penerbangan juga akan ditambah menjadi dua kali sehari yaitu pada waktu sore hari. Yogyakarta dipilih, lanjut Dendy, karena merupakan salah satu destinasi pariwisata super prioritas.

"Kami melihat dari sisi kapasitas dari pemain dunia aviasi, kapasitas penyedia aviasi belum mencukupi sehingga tiket pesawat masih dianggap mahal, kami dari Pelita Air akan memberikan opsi atau pilihan baru bagi calon penumpang dengan harga value for money yang terjangkau," ujar Dendy.

Pelita Air adalah maskapai penerbangan milik BUMN Pertamina. Sehingga Pelita adalah maskapai kedua yang dimiliki negara, setelah Garuda Indonesia yang kini sedang terbelit utang. Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir berpesan agar Pelita Air tidak mengulangi kesalahan yang dibuat Garuda.

Baca Juga: Garuda Indonesia Lolos dari Jurang Pailit Usai 97,46 Persen Kreditor Setujui Proposal Perdamaian

Ia meminta Pelita fokus pada pasar domestik. Erick menjelaskan, pasar penerbangan domestik Indonesia sangat menjanjikan. Sebelum COVID-19, 72 persen pangsa pasar industri pariwisata Indonesia merupakan wisatawan domestik, sementara 28 persen adalah mancanegara.

"Saya minta dan mengharuskan Pelita adalah yang akan menjadi salah satu tulang punggung pembangunan industri domestic flight," ujar Erick beberapa waktu lalu.

"Ini catat ya, kalau izin internasional jangan dikeluarin, ini untuk domestik. Kita jangan out of focus, marketnya besar tapi kita tidak prioritaskan," sambungnya.

Ia pernah mengatakan, kinerja keuangan Garuda Indonesia berantakan saat mulai ekspansi ke rute-rute internasional. Ia pun berpesan, jika Pelita Air ingin tumbuh menjadi maskapai yang besar, harus dikelola dengan baik.

"Kesalahan yang sudah terjadi di tempat lain tidak boleh terulang di sini, kalau terulang saya tidak segan-segan, kalau terulang saya yang laporin langsung," tegasnya.
 



Sumber : Keterangan pers

BERITA LAINNYA



Close Ads x