Kompas TV nasional politik

Fraksi PDIP DKI Minta Jakarta Lebih Seriusi Penanganan Polusi Udara

Kompas.tv - 20 Juni 2022, 12:18 WIB
fraksi-pdip-dki-minta-jakarta-lebih-seriusi-penanganan-polusi-udara
Ilustrasi polusi udara di Jakarta. (Sumber: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Penulis : Hasya Nindita | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak meminta Anies fokus menangani polusi udara di Jakarta. 

Gilbert mengatakan, data terakhir sejak 17 Juni 2022, udara Jakarta berturut-turut menjadi paling berpolusi di dunia, namun, Anies dinilai masih bungkam soal langkah yang akan ditempuh terkait hal ini. 

"Apa yang harus dilakukan jajarannya, termasuk pendidikan kepada masyarakat sudah harus disampaikan," kata Gilbert dalam keterangan tertulis, Senin (20/6/22). 

Baca Juga: Sampah Saset Cemari Perairan Jakarta, Somasi Dilayangkan ke Jokowi dan Anies

Gilbert menegaskan pencemaran udara sangat berhaya dan harus diatasi karena seluruh warga Jakarta terdampak. 

"Jelas polusi beracun ini mengurangi angka harapan hidup sebesar 4 tahun dan lebih berbahaya dari AIDS dan penyakit lainnya," kata Gilbert.

Gilbert menilai masyarakat perlu lebih sadar soal pengurangan kendaraan pribadi dan penggunaan masker di luar rumah. 

"Kebijakan ganjil-genap yang diperluas hingga 26 jalur sebaiknya dievaluasi, karena walau dinyatakan mengurangi kemacetan, tetapi nyatanya polusi bertambah," kata dia. 

Gilbert meminta Anies untuk melakukan tindakan terkait masalah polusi udara tersebut. 

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Terburuk Ketiga di Dunia Hari Ini, Wagub DKI: Memang Ada Peningkatan Polusi

Sebelumnya, laporan Air Quality Life Index (AQLI) lembaga peneliti kualitas udara menyebutkan, penduduk yang berada di Jakarta diperkirakan kehilangan harapan hidup rata-rata 3-4 tahun akibat polusi udara.

Estimasi kehilangan harapan hidup tersebut didasarkan laporan tahunan kualitas udara yang dirilis 14 Juni 2022.

"Penduduk yang tinggal di bagian paling tercemar di Asia Tenggara di wilayah sekitar kota Mandalay, Hanoi, dan Jakarta diperkirakan akan kehilangan harapan hidup rata-rata tiga hingga empat tahun," melansir laporan AQLI dikutip dari Kompas.com, Minggu (19/6/2022).
 



Sumber : Kompas TV/Keterangan Pers

BERITA LAINNYA



Close Ads x